Kekhalifahan Tuanku Bagindo Lubuak Pua saat ini dijalankan oleh Buya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi.Â
Sekaligus dia yang mendirikan Madrasatul 'Ulum pada 1991 lalu. Pola pengembangan pesantren ini sepertinya tidak jauh beda dari apa dilakukan Tuanku Bagindo Lubuak Pua dulu.
Pola membangun pendidikan surau, melahirkan kader ulama yang mumpuni, tafaqquh fiddin, mengabdikan ilmunya di tengah masyarakat.
Syariat, tariqat, hakikat dan makrifat, setidaknya menjadi puncak dari keilmuan, sebagai pondasi kuat bagi calon tuanku di kemudian hari.
Senin, 8 Januari 2023, Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah menggelar ritual ziarah, sekaligus napak tilas terhadap tariqat Syattariyah yang menjadi jalan amalan jemaah ini dalam keseharian.
Napak tilas langsung ke sumber yang di atas, Syekh Abdurrauf di Aceh. Dari Aceh inilah Syekh Burhanuddin membawa ijazah langsung dari Syekh Abdurrauf, untuk dikembangkan di Minangkabau.
Napak tilas dimulai dari Tuanku Bagindo Lubuak Pua. Sprit surau, masjid, tuanku dan labai yang lahir dari trah Surau Pekuburan ini, setidaknya menjadi dasar untuk berkembang.
Setelah tahlil dan doa, dari Tuanku Bagindo Lubuak Pua, rombongan yang dipimpin Amrizal Tuanku Sutan, Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro, Nursyamsu alias Bujang ini terus ke Ulakan, malam Syekh Burhanuddin, sebelum ke Barus tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H