Lalu, yang kedua yang juga berhubungan dengan buku, adalah peluncuran buku, "Dr. Hasnan Nafis, Visioner dari Tandikek".
Buku ini biografi Hasnan Nafis, pendiri dan pemilik STIKIP Nasional Pauh Kambar. Bukunya juga ditulis Armaidi Tanjung. Otomatis Armaidi Tanjung pula yang minta saya jadi panelis.
Sendiri saja panelisnya. Diluncurkan Sabtu 30 Desember 2023, dan merupakan kegiatan terakhir Armaidi yang berhubungan dengan buku sepanjang tahun ini.
Saya tak kenal dan tidak pula mengenal sang tokoh dalam buku itu. Tokohnya, Hasnan Nafis, seorang doktor, pecinta pendidikan, rendah hati, senang bekerja, tak suka pamer apalagi publikasi.
Dia seorang Tuanku dan Labai Nagari di Tandikek. Duh, berpikir panjang saya untuk jadi panelis peluncuran bukunya.
Lalu, saya bacalah bukunya sedikit demi sedikit. Saya tulis mana yang menurut saya salah dan patut diperbaiki.
Lalu, saya bongkar rak buku saya. Saya cari buku biografi orang hebat yang saya punyai. Bersua buku sejumlah tokoh, seperti buku "Andy Noya, Kisah Hidupku", ketemu buku "80 Jagob Oetama, Syukur Tiada Henti", lalu saya lihat dan baca ulang sedikit.
Saya memang penggemar buku. Senang dan suka baca dan beli buku. Tak heran, banyak tumpukan buku di rak buku saya yang kecil.
Armaidi tahu itu, karena awal berkenalan dengan Armaidi, saya tersentuh oleh bukunya yang banyak. Sempat berkali-kali saya pinjam bukunya, tapi saya kembalikan.
Pun Armaidi Tanjung sering minta saya untuk meresensi buku yang dia tulis.
Mungkin dari ini kesan Armaidi terhadap saya, sehingga dua kali dia minta saya jadi panelis dalam bedah bukunya.