Mohon tunggu...
Nyonya Besar
Nyonya Besar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Verified

Sering marah, tapi gak suka marah, hobinya masak, padahal gak bisa juga, senang kalau menang di debat kusir, sering juga mikir yang gak penting-penting, trus marah-marah, gak bisa berhenti makan (saya hanyalah wanita biasa), bahagia saat nonton drama korea sambil nangis sesegukan, tidak punya bakat olahraga tapi kecanduan badminton dan voli. Pengennya suka nulis, tapi malas baca, malas tidur, lebih malas lagi kalau bangun, lemah hati tapi bohong demi imej.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Izinkan Aku...

10 Mei 2021   16:50 Diperbarui: 10 Mei 2021   17:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Datang seorang pemuda tampan, jalannya tampak gagah, tubuhnya proporsional. Dari penampilannya, ia seorang kaya. Tipikal pria metroseksual sukses di usianya. Nyaris sempurna. Namun, senyumnya seperti tertahan, wajahnya seperti menahan penderitaan, saat ia duduk, matanya terpejam menahan nyeri yang hebat. Seperti sengatan listrik dari pinggang hingga ke tungkai kanannya. Saat ia bangun dari duduknya, serta merta ia memegang pinggangnya berharap nyerinya tidak semakin merajalela. 

Setelah beberapa saat, nyeri tadi hilang dan ia mulai memberanikan diri membuka mata, mulai melangkah perlahan tanpa melepas remasan kedua tangannya di pinggang tadi. Beberapa saat yang membubarkan ketampanan, kegagahannya, menghancurkan penampilan sempurnanya. Tanpa ia sadari, semua cobaan yang ia alami dimulai saat ia menyimpan dompet tebalnya di saku belakang celana. 

Ya... penyebab nyerinya adalah dompet kesayangannya. Nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan yang ditimbulkan akibat suatu stimulus. Stimulus bisa eksternal yaitu berasal dari luar diri kita, bisa juga internal yaitu yang berasal dari dalam diri kita. Nyeri sifatnya subjektif. Sensasi tidak menyenangkan bagi seseorang belum tentu sama mengganggunya bagi orang lain.

Nyeri merupakan salah satu respon tubuh terhadap ancaman kerusakan. Dengan kata lain, nyeri sesungguhnya adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh. Stimulus belum tentu mengancam, tapi bila tubuh mulai mengalami kerusakan, stimulus tadi berubah menjadi suatu ancaman. Stimulus oleh saraf penghantar nyeri diubah menjadi aliran listrik yang kemudian ditranmisikan ke otak, dimana akhirnya diartikan sebagai suatu nyeri. Saraf yang mengantarkan nyeri adalah saraf yang sama dengan pengantar rasa geli dan gatal. Otak lah yang bertugas membedakannya. 

Dompet yang tebal (berisi uang) tentu merupakan impian semua orang. Namun, percayalah, nyeri adalah mimpi buruk bahkan bagi orang berdompet tebal. Sindroma piriformis adalah nyeri di daerah pinggang hingga bokong yang terkadang menjalar ke tungkai bawah. Paling sering disebabkan oleh penekanan kronis pada saraf tungkai yang berjalan di area bokong. Karena pria sering menyimpan dompet di saku belakang celananya maka sindroma ini lebih sering diderita oleh pria. 

Pada sindroma piriformis, stimulusnya berasal dari luar atau eksternal yaitu dompet. Saat duduk, dompet yang disimpan di saku belakang celana akan memberikan tekanan lebih pada saraf tungkai. Penekanan kronis ini akhirnya mengakibatkan iritasi yang kemudian dibawa oleh saraf ke otak dan diartikan sebagai nyeri. 

Cara mengatasinya dengan (1) meredakan iritasi dan (2) menghilangkan penyebabnya. Meredakan iritasi bisa dengan suntikan (bius lokal hingga anti radang) di sekitar saraf tungkai, hingga pada kasus berat, dengan pembedahan untuk "memberikan ruang" bagi saraf (kadang terpaksa dilakukan pemotongan otot, sedikit kok). Kemudian kita harus menghilangkan penyebab iritasi, yaitu dengan menghindari penekanan, dalam cerita kita kali ini... ya dengan memindahkan lokasi penyimpanan dompet. 

Belakangan, tren mode dompet tipis bagi pria sedang digandrungi. Banyak disainer berlomba merancang dompet setipis mungkin tanpa mengurangi fungsinya. Mulai dari dompet berbahan besi, money-clip, berbahan kulit, plastik, plester, hingga kertas dan kertas sintetis

Hanya Dengan Gerakan Jari

Kertas sintetis Tyvek temuan Dupont merupakan serat plastik setipis kertas yang tahan robekan (kecuali digunting), tahan air. Tyvek bisa "bernafas", ringan dan mudah terbakar. Bahan ini banyak digunakan di bidang medis, juga telah lama digunakan sebagai amplop pos di Amerika, dan seringali digunakan sebagai gelang pada acara-acara besar. Karena setipis kertas, bahan ini ideal sekali menjadi dompet minimalis. Dengan sedikit imajinasi, kreativitas, waktu, peralatan sederhana dan banyak tekad, kita bisa mendisain dan membuat dompet minimalis dengan bahan Tyvek.

Setelah beberapa percobaan, dompet Tyvek produksi kami berhasil diproduksi. Dompet kami memiliki 2 kantung utama yang mampu menampung 5 kartu ATM dan uang kertas. Setiap sisinya kami siapkan lubang easy-slide untuk mengeluarkan isi dompet. Hanya dengan gerakan jari. Selain tahan air, anti robek, minimalis, tipis dan ringan, satu lagi keunggulan dompet ini... seluruhnya handmade (terdengan keren.... atau tidak). Oh, yang paling penting, dompet ini tidak mengakibatkan sindroma piriformis. Dompet ini bisa ditulis dengan pena atau pensil warna sesuka hati. Karena kami ahlinya dalam urusan imajinasi, lukisan di dompet kami, tentu.... suatu masterpiece.

Tak ada yang tahu apa isi hatinya, tapi kini si pemuda tampan bisa kembali melangkah gagah, menebar kemilau senyumnya yang tak bisa ia bendung. Wajahnya ceria, penampilannya menarik seperti biasa. Caranya? Mencari bantuan dokter dan memberikan ijin bagi dirinya sendiri untuk menyimpan dompet tipis-ganteng-kesayangannya yang baru di saku depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun