Mohon tunggu...
Nyonya Besar
Nyonya Besar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Verified

Sering marah, tapi gak suka marah, hobinya masak, padahal gak bisa juga, senang kalau menang di debat kusir, sering juga mikir yang gak penting-penting, trus marah-marah, gak bisa berhenti makan (saya hanyalah wanita biasa), bahagia saat nonton drama korea sambil nangis sesegukan, tidak punya bakat olahraga tapi kecanduan badminton dan voli. Pengennya suka nulis, tapi malas baca, malas tidur, lebih malas lagi kalau bangun, lemah hati tapi bohong demi imej.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fasih Semua Bahasa

27 April 2021   08:13 Diperbarui: 27 April 2021   08:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencegah kemacetan aliran darah ke otak berarti mencegah stroke. Mulai dari mengubah gaya hidup kita hingga konsumsi obat-obatan pengencer darah dapat menjadi modal pencegahan. Terkadang terapi bedah diperlukan bagi kita yang tidak mempan dengan terapi non bedah. (misalnya stroke ringan/ TIA). Ada 2 teknik bedah untuk mengatasi kemacetan aliran darah otak. Yang kesatu disebut STENTING yang merupakan prosedur minimal invasif dimana pembuluh darah dilebarkan secara mekanik. Yang kedua disebut BYPASS pembuluh darah yang dilakukan melalui prosedur kraniotomi. Hmmm... ada yang tidak dipahami sampai paragraf ini?

Aliran darah ke otak yang lancar akan menunjang kerja otak yang prima. Kita akan memahami bahasa. Kita akan mengerti bacaan berat seperti tulisan kali ini. Masih ada yang tidak dipahami sampai paragraf ini? Aliran darah ke otak sedang melambat?

Mulai sekarang mari kita berikrar untuk menjaga kesehatan otak kita. Ucapkan dengan lantang "Kami akan rajin berolahraga! Kami akan makan makanan bergizi (dan mahal)! Kami akan selalu bersenang-senang! (bersenang-senang baik untuk otak, serius) Kami menolak kemacetan aliran darah ke otak! Mungkin nanti kami menjadi tua, jalan kami berat dan mendaki tapi kami menolak berhenti!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun