Mohon tunggu...
Nyonya Besar
Nyonya Besar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Verified

Sering marah, tapi gak suka marah, hobinya masak, padahal gak bisa juga, senang kalau menang di debat kusir, sering juga mikir yang gak penting-penting, trus marah-marah, gak bisa berhenti makan (saya hanyalah wanita biasa), bahagia saat nonton drama korea sambil nangis sesegukan, tidak punya bakat olahraga tapi kecanduan badminton dan voli. Pengennya suka nulis, tapi malas baca, malas tidur, lebih malas lagi kalau bangun, lemah hati tapi bohong demi imej.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Denyutmu Nadimu Menyiksaku

19 April 2021   12:57 Diperbarui: 19 April 2021   13:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Untungnya sejak 1967 ditemukan sebuah prosedur revolusioner yang hingga kini dianut untuk mengatasi kutukan ini. Telah banyak yang merasakan khasiatnya. Prosedur yang dikenal dengan sebutan microvascular decompression. Pernah dengar sebelumnya? Belum? Kamu tidak sendirian.

Pada prinsipnya, prosedur ini hanya memindahkan atau menghalangi pembuluh darah yang telah semena-mena menekan saraf trigeminal. Atau dengan kata lain melindungi saraf trigeminal dari siksaan pembuluh darah. Hanya dari satu lubang kecil di belakang telinga (seukuran uang koin lima ratusan rupiah) dan dengan bantuan mikroskop, sebuah implan kecil diselipkan di antara pembuluh darah dan saraf. Dengan tingkat keberhasilan yang tinggi (80-89%) dan resiko komplikasi yang relatif rendah (infeksi, baal wajah, gangguan pendengaran, kebocoran cairan otak) prosedur ini sudah saatnya menjadi opsi yang standar untuk keluhan nyeri wajah. Agar senyum cepat kembali bersinar di wajahmu, agar tidak perlu separoh jumlah gigimu dicabut dari tempatnya, agar kamu dapat menikmati berbagai menu nikmat yang disajikan saat kumpul keluarga (dietnya nanti saja).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun