Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, dapat dipicu oleh senyum, sentuhan ringan pada wajah bahkan oleh hembusan angin. Apalagi bila mengunyah atau menggosok gigi.Â
Ouch! Bila beruntung, alih-alih rasa nyeri, penderita merasakan baal pada wajah. Baal mirip sehabis dibius sebelum prosedur pencabutan gigi. Tidak sedikit yang merasa depresi karena tidak ada usaha yang dirasakan berhasil.Â
Seperti kutukan yang tidak dapat dipatahkan. Dan karena nyeri dapat dipicu oleh gerakan mengunyah, banyak yang memilih untuk tidak makan dan kehilangan berat badan (ide untuk diet? Percayalah, kamu tidak menginginkan kutukan ini)
Untungnya sejak 1967 ditemukan sebuah prosedur revolusioner yang hingga kini dianut untuk mengatasi kutukan ini. Telah banyak yang merasakan khasiatnya. Prosedur yang dikenal dengan sebutan microvascular decompression. Pernah dengar sebelumnya? Belum? Kamu tidak sendirian.
Pada prinsipnya, prosedur ini hanya memindahkan atau menghalangi pembuluh darah yang telah semena-mena menekan saraf trigeminal. Atau dengan kata lain melindungi saraf trigeminal dari siksaan pembuluh darah.Â
Hanya dari satu lubang kecil di belakang telinga (seukuran uang koin lima ratusan rupiah) dan dengan bantuan mikroskop, sebuah implan kecil diselipkan di antara pembuluh darah dan saraf.Â
Dengan tingkat keberhasilan yang tinggi (80-89%) dan resiko komplikasi yang relatif rendah (infeksi, baal wajah, gangguan pendengaran, kebocoran cairan otak) prosedur ini sudah saatnya menjadi opsi yang standar untuk keluhan nyeri wajah.Â
Agar senyum cepat kembali bersinar di wajahmu, agar tidak perlu separoh jumlah gigimu dicabut dari tempatnya, agar kamu dapat menikmati berbagai menu nikmat yang disajikan saat kumpul keluarga (dietnya nanti saja).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H