Mohon tunggu...
Nyonya Besar
Nyonya Besar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Verified

Sering marah, tapi gak suka marah, hobinya masak, padahal gak bisa juga, senang kalau menang di debat kusir, sering juga mikir yang gak penting-penting, trus marah-marah, gak bisa berhenti makan (saya hanyalah wanita biasa), bahagia saat nonton drama korea sambil nangis sesegukan, tidak punya bakat olahraga tapi kecanduan badminton dan voli. Pengennya suka nulis, tapi malas baca, malas tidur, lebih malas lagi kalau bangun, lemah hati tapi bohong demi imej.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berbagi Vitamin dari Sang Surya

11 April 2020   07:00 Diperbarui: 11 April 2020   07:08 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2-5e90775ad541df3c1c550662.png
2-5e90775ad541df3c1c550662.png
Jadi untuk menjawab pertanyaan kapan dan berapa lama sebaiknya berjemur sinar matahari? Dengan pertimbangan (1) Vitamin D akan bertahan 2 hari di bawah kulit, dan (2) UV index di wilayah Indonesia (demi mengurangi resiko kanker kulit), (3) asupan makanan yang berisi vitamin D, (4) jenis kulit warga +62, maka saya putuskan untuk berjemur sinar matahari pada pukul 9–10 pagi saja, selama 5–10 menit, sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu, ditambah minum susu, makan ikan serta telur, saya yakin dosis vitamin D saya sudah lebih dari cukup. Setuju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun