Namun di sisi lainnya aku merasakan kebahagian atas apa yang terjadi dimana aku menemukan sosok pria yang bertanggung jawab, perhatian dan mampu memberikan kasih sayang dari figur pak giran.
**
"ehem..." tegur buk giran saat aku sedang mencuci piring di dapur.
"gimana, nduk ? cerita dong?" sambung buk giran.
"gimana apanya, buk? cerita apanya, buk?" ujar ku yang pura-pura tak tahu.
"ah kamu ini,duk.. pura-pura gak tahu" ujar ibu yang mencubit pinggang ku.
"ya begitulah buk, " jawab ku pura-pura cuek.
"jadi semalam...?" ujar ibu sembari matanya memandangku dan aku hanya mengangguk.
"bener kata ibu, bapak masih joss kayak anak muda aja staminanya" jawab ku sembari menahan tawa.
"kamunya sih gak pecaya, hihi.. ya kan ibu udah bilang kalau bapak memang kuat, ibu aja kewalahan", ujar ibu disambut tawa kami bersama.
"aku cuma takut kalau mas andi tahu, buk.." ujar ku tiba-tiba.