Aku larut dalam perbincangan dengan beliau, yang menjelaskan tentang desa maupun kehidupan penduduk setempat sembari bergantian beliau memandangi aku dan istri. Asap kretek mengepul dari bibir tuanya beriringan dengan kisah yang tertutur dengan lancarnya.
Ditengah-tengah perbincangan istri ku pamit untuk ke dapur dengan alasan membantu istri beliau, yang sedang menyiapkan makan siang. Siang itu kami makan bersama dengan keluarga pak Giran dengan di balut suasana keluargaan dan kesederhanaan.
Begitu welcomenya beliau terhadap kedatangan kami membuat aku seakan sudah kenal lama dengan beliau sehingga kami semua cepat akrab.
Terlihat kedekatan antara anak-anak dengan beliau maupun istrinya, seperti kakek dan cucunya saja. Aku sangat bersyukur dengan liburan kali ini yang sangat berkesan, karena mampu memberikan sedikit kebahagian kepada keluargaku.
**
Kami menghuni kamar di pojok yang berdekatan dengan pepohonan dan taman bunga yang indah, setelah memasukkan semua barang ke kamar dan istri ku berbaring sejenak dikamar aku pun menuju ke ruang tengah.
Terlihat sebuah pemandangan yang menarik bagi ku, anak-anak sedang tertidur di pangkuan pak giran sesekali beliau mengusap rambut anak-anak ku untuk memastikan anak-anak tetap tertidur dengan lelap.
"maaf pak, udah ngerepotin". ucap ku, sedikit membuatnya kaget karena tak menyadari kehadirian ku
"gak apa-apa mas andi." ujar beliau sembari tersenyum
"ya sekalian berasa ada cucu juga mas." sambung beliau
"memang cucu bapak dimana ?" tanya ku