" Ya bagaimana baiknya Mbak, Sayakan tidak punya pekerjaan tetap. Saya kerja serabutan, asal cukup untuk makan satu hari saja". ujar ku menjawab.
" Lagi pula kalau si Anak ikut Mas dan Mbak pasti hidupnya juga terjamin dan tak kekurangan". tambah Lelaki Tua itu dengan raut wajah yang sedih.
Ya Lelaki Tua itu sedih dikarenakan bakalan tinggal sendiri lagi berhubung harapan tinggal dengan si Anak bakal pupus sudah harapannya. Seperti membaca raut wajah si Bapak, Dewi mengerti apa yang di rasakan oleh Lelaki Tua itu.
" Bagaimana kalau bapak ikut kami saja ? " sergah Dewi dengan senyum sembari melirik suaminya.
Sang Suami hanya bisa mengangkat kedua bahunya dan sebuah senyuman yang berarti itu terserah pada si Bapak.Â
" Baiklah Mbak dan Mas, Bapak mau ikut dengan Mbak dan Mas. Tapi bapak gak mau  tinggal secara gratis, bapak akan bekerja apa saja yang bisa di rumah mas dan mbak gimana ? " ujar si Lelaki Tua sambil menawar balik.
" Oke deh Pak" . Sahut keduanya berbarengan.
***
Kisah ini baru saja di Mulai dimana ketika si bapak dan anak tersebut mulai kehidupan baru dengan sebuah keluarga baru yaitu Keluarga Haris, Dewi dan Senja.
* Bersambung
---------------------------*** Senja, Misteri Sebuah Senja