Mohon tunggu...
Newbie
Newbie Mohon Tunggu... -

Aliran Naturalisme

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja, Seorang Wanita dan Kisah Ini (2.3)

18 Mei 2016   22:08 Diperbarui: 19 Mei 2016   19:25 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah lah..

* Aku berdialog dengan hati dan pikiran ku sendir. 

Malam yang beranjak kian larut membuat mata ini kian berat, Suami Ku telah terlelap di bawa oleh Mimpi. Ku kecup kening Suami Ku sambil Ku peluk Anak Ku Senja.

**

Pagi hari Di Rumah Sakit

Pagi ini Aku di kejutkan dengan kedatangan Keluarga Kecil ini, Sepasang Suami Istri di temani dengan Anak Mereka, Senja. Haris membangunkan Ku, saat ku lirik Jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Aku segera menuju ke kamar mandi dan bercuci muka untuk berjumpa mereka, karena agak malu sebenarnya saat Mereka datang malah Aku masih asyik tidur mungkin karena terlalu lelah seharian dengan kejadian kemarin yang di luar kebiasaan Ku.

Yang menambah kekagetan ku adalah tatkala ku sadar saat keluar kamar mandi ternyata Anak Kecil tersebut telah sadarkan diri dan Dia hanya tersenyum menatap ku saat melihat Aku balik dari kamar mandi. Sebuah senyum yang menyadarkan Aku betapa beruntung Kedua Orang Tua Anak ini memiliki seorang anak yang Kuat dan Tegar di saat hal seperti ini terjadi.

Aku mendekatinya dan mengecupi kening Anak Ini, terdengar oleh Ku saat Dia berbisik " Terima Kasih Kakek". Dia memanggil Ku dengan " Kakek " dan sepertinya begitu membuat Ku terharu karena sampai saat ini, Anak dan Menantu Ku saja tak pernah menjumpai Ku dan Cucu Ku entah dimana Keberadaannya.

Saking terharunya Aku lupa dengan keberadaan dari Sepasang Suami Istri yang telah sedari tadi telah datang untuk menjenguk Anak Kecil ini. Aku menyapa Mereka sembari mempersilahkan Mereka duduk untuk beristirahat dan berbincang sejenak dengan Mereka. Senja dan Si Anak Kecil sedang Asik bercanda seakan Senja telah menemukan teman baru yang sebaya dengan dirinya dan Senja memandang Ibunya dalam, Sorot matanya berbicara " Aku Ingin DIa di rumah, Mama ". Dewi adalah seorang Ibu yang pengertian dan penyayang sehingga mengerti kemauan Anaknya, dengan sebuah anggukan dan senyum yang menandakan sebuah kata persetujuan.

Di sela perbincangan Kami ..

" Pak, bolehkah ketika si Anak Kami membawanya bersama Kami agar menjadi teman Senja di Rumah ? " Ujar Dewi dengan muka Lembut nya dan sembari tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun