Mohon tunggu...
Yudha Adi Nugraha
Yudha Adi Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penggiat Alam Bebas

Saya adalah seorang individu yang memiliki kepribadian yang ramah dan terbuka. Saya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan selalu tertarik untuk mempelajari hal-hal baru. Dalam waktu luang, saya menikmati membaca buku-buku non-fiksi, hukum serta teknologi dan saya sangat menyukai pendakian gunung. Saya menganggap kemampuan komunikasi sebagai kelebihan utama saya. Saya selalu berusaha untuk menjelaskan hal-hal dengan jelas dan dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Sisi lain dari saya adalah bahwa saya bisa terlalu keras pada diri sendiri dan memiliki tendensi untuk mengabaikan istirahat dan keseimbangan hidup. Visi saya adalah untuk terus berkembang dalam karier saya dan menjadi seseorang yang berpengaruh. Saya juga ingin memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan saya untuk membantu masyarakat dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Toxic Relationship: Kenali dan Hentikan Sebelum Terlambat

11 Februari 2023   17:00 Diperbarui: 11 Februari 2023   17:11 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak dari kita yang pernah mengalami hubungan yang membuat kita merasa tidak baik, bahkan merasa tertekan dan merasa tidak berharga. Ini adalah tanda-tanda dari hubungan toksik. Dalam hubungan toksik, satu pihak sering memperlakukan yang lain dengan buruk, membuat mereka merasa tidak baik dan merugikan kebahagiaan mereka.

Toxic relationship dapat berupa apa saja, mulai dari hubungan cinta, keluarga, teman, hingga rekan kerja. Hubungan toksik dapat mempengaruhi hidup seseorang secara negatif dan membuat mereka merasa tertekan, tidak berharga, dan tidak percaya diri. Ini adalah tanda-tanda dari hubungan toksik dan harus diambil tindakan untuk mengatasinya secepat mungkin.

Bagaimana cara mengenali hubungan toksik?

1. Kontrol dan manipulasi
Salah satu tanda dari hubungan toksik adalah adanya pengendalian dan manipulasi. Dalam hubungan toksik, satu pihak sering mencoba untuk mempengaruhi dan mengendalikan pihak lain, baik melalui kebiasaan, perilaku, atau bahkan keputusan hidup mereka.

2. Keamanan emosional yang tidak terjamin
Hubungan toksik juga dapat mempengaruhi keamanan emosional seseorang. Dalam hubungan ini, salah satu pihak sering membuat pihak lain merasa tidak aman, merasa terancam, atau bahkan merasa tertekan dan tidak berharga.

3. Kekerasan emosional dan verbal

Kekerasan emosional dan verbal juga merupakan tanda dari hubungan toksik. Dalam hubungan ini, salah satu pihak sering membuat pihak lain merasa tertekan dan merasa tidak berharga melalui pengucapan yang membahayakan, menyakitkan, atau menghina.

Bagaimana cara mengatasi hubungan toksik?

1. Kenali bahwa itu adalah hubungan toksik

Langkah pertama untuk mengatasi hubungan toksik adalah mengenali bahwa itu adalah hubungan toksik. Ini membutuhkan introspeksi diri dan mengakui bahwa hubungan yang sedang dijalani merugikan bagi kesejahteraan emosional dan fisik.

2. Berbicara dengan orang yang dipercayai
Berbicara dengan orang yang dipercayai seperti teman atau keluarga dapat membantu memperkuat rasa percaya diri dan membantu memberikan pandangan objektif tentang situasi.

3.Temukan bantuan profesional
Jika situasi sudah terlalu berat, bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor dapat membantu mengatasi perasaan dan membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.

4. Hentikan kontak dengan pihak yang toksik
Tindakan terakhir dan paling efektif untuk mengatasi hubungan toksik adalah menghentikan kontak dengan pihak yang bersangkutan. Ini membutuhkan keberanian dan determinasi untuk mempertahankan kesejahteraan diri dan untuk tidak terjebak lagi dalam situasi yang sama.

Hubungan toksik dapat mempengaruhi hidup seseorang secara negatif dan membuat mereka merasa tertekan, tidak berharga, dan tidak percaya diri. Namun, dengan mengenali tanda-tanda dan melakukan tindakan yang tepat, kita dapat mengatasi situasi ini dan memulai hidup yang lebih baik dan lebih bahagia. Ingatlah bahwa kesejahteraan diri harus menjadi prioritas dan tak ada alasan untuk terus berada dalam hubungan yang membahayakan.

Jangan takut untuk meminta bantuan dan melakukan perubahan. Anda mampu melakukannya dan hidup yang lebih baik menunggu di depan. Hentikan hubungan toksik sekarang dan jangan biarkan ia mempengaruhi hidup Anda lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun