Mohon tunggu...
Tu-ngang Iskandar
Tu-ngang Iskandar Mohon Tunggu... -

mahasiswa seni rupa, penganut kebebasan berfikir dan pecinta kopi Aceh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

merambah pangkal paha

29 Desember 2012   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:51 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

diatas permadani hijau kilau mentari menari.

disana, detak jantung mengabarkan sunyi,

setelah ribuan langkah berhenti bernyanyi.

lalu angin tertiup seperti lintah,

merambah pangkal pahamu yang bau basi,

menghisap nanah merah lalu pergi.

sekarang, kau masih merintih pedih sendiri

saat awan berwarna merah lalu abu-abu.

burung-burung baru akan menyambar ingin turun,

namun, cepat kau cabut urat nadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun