Mohon tunggu...
Toto Wibowo
Toto Wibowo Mohon Tunggu... profesional -

pencinta aksara .

Selanjutnya

Tutup

Money

Ada Apa di Desa Cisondari?

14 Juli 2012   14:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13422668561555072057

Mengapa Desa ini dinamakan Cisondari? saya lupa menanyakannya. Perjalanan melintasi, punggung gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Setelah melewati Ciwidey dari arah Soreang. Kita harus menempuh  30 kilometer lagi,  jarak itu  ditempuh dalam satu jam perjalanan dengan kendaraan roda empat. Sepanjang jalan kadang  berpapasan dengan pencari rumput yang melintas. Jalan  mendaki, kiri kanan. Saatnya menikmati pemandangan kebun teh yang membentuk lanskap, terhampar hijau dan rapi bagai labirin.

Tanda petunjuk alam, akan tiba  di Desa Cisondari,  adanya tegakkan dua pohon beringin tua, berdaun rimbun. Rehat sejenak meluruskan kaki yang hampir kesemutan. Lelah diperjalanan lunas terbayar, dengan panorama  khas dataran tinggi, indah menakjubkan. Udara segar dan sejuk, membuat hirupan nafas menjadi  lega. Diantara puncak alam pegunungan, nun, jauh disana terlihat Gunung Patuha. Desa Cisondari berada  disitu, dilereng gunung Patuha. Cuaca bersahabat, beberapa ekor burung elang jawa terlihat sedang terbang. Satu, dua,bertengger di antara pohon-pohon kayu yang tumbuh. *** Terima kasih Tuhan, makan siang hari ini sangat lezat dan enak. Nasi putih dan Lauk pauk terhidang menggugah selera. Pindang ikan mas, goreng ayam  kampung daging lunak, tahu, kerupuk susu, yang berwarna merah itu, kerupuk wortel, ditambah tumis sayuran dicampur tempe, ada juga sambal hijau. Sebagai pelengkap ada sayuran segar sebagai lalaban, khas Jawa Barat pisan. Sidang pembaca yang  mulia,  mungkin hidangan yang tersaji  itu menu makan orang kampung biasa. Menurut penulis  inilah makan siang gratis yang sangat mewah. Kok bisa begitu? Selain tempatnya nyaman, disasaungan berpanggung , dibawahnya ada kolam ikan. Saung, juga berfungsi sebagai ruang makan, terletak disamping rumah. Diantara menu hidangan, selain sambal hijau pedas lembut nendangnya,  menu ter-istimewa adalah: sayuran sebagai lalaban. Mengapa? Yang penulis santap adalah bukan sayuran biasa. Inilah Sayuran Organik.Sayuran ini bernama aneh-aneh, seperti: Horinzo,Shiomak, Cukini, Kiuri, Head Lettuced, dan buncis francis dan masih banyak lagi

Tuan rumah, ramah dan baik hati ini,berpakaian ala koboi, dengan topi lebar, balutan busana celana Jean, dipadu T.Shirt lengkap dengan rompinya, sepatu lars dari kulit menutup sampai betis. Petani ini hanya berbeda cara saja dalam berbusana dengan petani biasa bila ia beraktivitas. Kiprah dan terobosannya dalam bidang pertanian sayuran patut menjadi contoh.  Dia adalah  Wariyudin. Seorang petani Sayuran Organik Alam Endah dari Desa Cisondari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Sayuran Organik.

Wariyudin telah akrab bertani sayuran organik sejak 13 tahun silam. Di kebunnya beberapa petani sedang mengolah tanah. Bidang lahan tanah itu akan ditanami wortel organik. Bila tumbuh dengan baik  harga jual nantinya akan lebih mahal dibandingkan dengan wortel biasa. Tanaman ini merupakan satu dari 40 jenis tanaman sayuran organik lainnya. Thohir  salah seorang petani organik, satu kelompok dengan Wariyudin, menjelaskan, cara bercocok tanam pertanian organik sama dengan pertanian biasa, hanya perlakuan berbeda, jika pertanian organik pupuknya menggunakan pupuk kandang bebas dari unsur kimia. Lahan tanah, serta air sekitar sebagai unsur pendukung dalam pertanian organik, dilakukan uji  di labotarium. Perlu waktu tiga tahun  mendapatkan sertifikat untuk memperoleh produk pertaniannya dinyatakan organik. Sementara di lahan kebun lainnya, sedang panen horinzo atau bayam Jepang. Berbeda dengan bayam lokal, bentuk daun bayam jepang lebih lebar dan batangnya lebih besar, bila dimasak batang bayam jepang tetap crunchy. Horinzo sulit tumbuh di Indonesia yang beriklim tropis. Tetapi nyatanya, tanaman ini tumbuh subur di Cisondari. Horinzo juga butuh perlakuan khusus, karena cepat berbunga.

Tanaman lainnya yang mendapat banyak permintaan dari pemesan adalah buncis francis. Jenis buncis ini bentuknya lebih kecil(mini) dari buncis biasa. Tumbuhnyapun tidak memerlukan turus. Berbeda dengan tanaman buncis lokal yang merambat memerlukan turus. Wariyudin menjelaskan karena organik dan eksklusif, semua komoditas Wariyudin dan kelompok taninya memiliki nilai jual yang lebih baik. Selain itu, mereka bisa panen dan dapat uang setiap harinya karena memilik sistim penanaman yang terpola.

Menurut Setianto ahli pertanian di Kabupaten Bandung, pertanian organik dari hulu sampir hilir akan menghasilkan produk organik lainnya. Ia menjelaskan, sisa hasil seleksi sayuran organik Wariyudin tidak terbuang percuma. Sayuran sisa hasil seleksi itu, menjadi makanan ternak sapi pedaging, perah serta kambing milik Wariyudin dan kelompok tani lainnya. Tentu saja karena makanan ternaknya organik, nilai jual daging dan susunya berbeda dengan hasil  peternakan biasa.

Matahari sore  hampir sembunyi dibalik gunung, setelah mengawasi, pengolahan pupuk organik, pencucian hingga pengemasan sayuran  Wariyudin menceritakan kisah hidupnya. Awal memasarkan hasil pertanian, sangat sulit. Dahulu produk pertaniannya susah  menembus supermaket. Kalaupun ada, persyaratannya ketat dengan sistim konsinyasi, sedangkan produk sayurannya berisiko dengan waktu. Dahulu sulit merekrut pemuda disekitar untuk menjadi petani, mereka lebih senang menjadi tukang ojek. Saat ini di Desa Cisondari sangat sulit mencari Tukang ojek, karena masing-masing kepala keluarga per-rata telah mempunyai kendaraan sendiri.

Produk komoditas pertanian Wariyudin, sekarang banyak dijumpai di etalase berhawa sejuk di supermaket-supermaket  bergengsi di Bandung, dan Jakarta. Bagi anda yang bergaya hidup kosmopolitan, misalnya anda sangat suka masakan Jepang, Thailand, Korea ataupun  Eropa seperti masakan francis. Atau Anda memilih Tempat bersantap yang bergengsi, di Restorant Super Mewah, Mall atau  di Hotel Berbintang, bersuasana Eksklusif.  Boleh jadi anda telah menikmati sayuran organik, produk pertanian Desa Cisondari.

***

-turus :bilah bambu  penyangga tumbuhan lalaban :Sayuran di rebus, atau dimakan mentah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun