Mohon tunggu...
tsuroyya putri saadah
tsuroyya putri saadah Mohon Tunggu... Guru - sarah

Ig : @tsuroyyaputri, @tabula.rasa var sc_project=12668699; var sc_invisible=1; var sc_security="5b0a3072";

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Berharap Mimpi Ini Tidak Akan Berakhir

3 Maret 2021   15:11 Diperbarui: 3 Maret 2021   15:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terimakasih karena masih ada disini. Terimakasih karena kamu belum menyerah padahal banyak kesempatan untukmu berubah arah. Terimakasih karena kamu masih betah disini meskipun memiliki banyak kesempatan untuk lari.

...

Entah kebaikan apa yang aku lakukan hingga pemilik semesta menghadirkan kamu. Kadang aku berpikir bahwa kamu terlalu membahagiakan untuk aku yang tidak begitu meyakinkan. Aku memang tidak pernah memberimu janji, tapi aku tidak pernah bercanda saat aku mengatakan bahwa aku sayangimu. Aku tidak pernah memperlakukanmu begitu istimewa tapi kamu membuatku merasa bahwa wujudmu tidak ada duanya.

Kelak, jika kenyataan tidak sesuai dengan angan maka tidak ada yang perlu disesali. Waktu yang kuhabiskan denganmu adalah salah satu bagian terbaik dalam hidup. Terdengar berlebihan memang, tapi kamu memang pantas dilebihkan. Bagaimana ini? Awalnya aku tidak ingin berharap pada cerita ini, tapi peranmu terlalu meyakinkan. Jangan terlalu luar biasa begitu, bagaimana jika pada akhirnya aku tidak mampu berpaling?

"aku harap, hadirku akan membuat sekitarmu menjadi buram. Jadi, kamu tidak akan sempat untuk berpindah tempat" katamu waktu itu. saat kita sama-sama membuat harapan di hari ulang tahunmu. Bahkan di hari ulang tahunmu pun aku masih jadi tokoh utama bagimu.

Aku juga pernah berpikir bahwa bersamamu adalah sebuah mimpi. Hingga aku membuat harapan agar aku diberi waktu tidur sedikit lebih lama. Tidak ada bunyi alarm. Tidak ada teriakan ibu yang memaksaku bangun seperti yang terjadi setiap pagi.

Aku jadi ingin tahu bagaimana tanggapanmu setelah membaca ini. Apakah kamu akan berbicara bahwa aku terlalu jelas dalam mendeskripsikan perasaanku? atau apakah kamu akan terlihat senang karena pada akhirnya aku mengakui perasaanku? apapun itu, semoga perasaanku ini tidak sepihak.

Setelah ini, jangan kemana-mana. Tetaplah disini dan sama-sama menantikan ujung cerita ini. Jangan mudah menyerah atasku. Tetaplah menjadi luar biasa untukku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun