Mohon tunggu...
tsuroyya putri saadah
tsuroyya putri saadah Mohon Tunggu... Guru - sarah

Ig : @tsuroyyaputri, @tabula.rasa var sc_project=12668699; var sc_invisible=1; var sc_security="5b0a3072";

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Janji (1)

24 Desember 2020   22:12 Diperbarui: 24 Desember 2020   22:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu tidak ada obrolan lagi. Aku fokus mendengarkan pemateri, lebih tepatnya mencoba untuk fokus. Karena laki-laki di sebelahku ini, selain kelewat rapi ternyata dia juga kelewat wangi. Secara tidak sadar aku menggelengkan kepalaku agar pikiranku menjadi fokus terhadap materi yang sedang disampaikan.

Ternyata apa yang kulakukan tadi mengusik fokusnya. "apa tujuan kamu ikut seminar ini?" tanyanya padaku

Tidak perlu berpikir, aku langsung menjawab "biar bisa membahagiakan diri sendiri."

Dia tertawa. Tertawa? Apa ada yang lucu? Dia menggeleng-nggelengkan kepalanya sebentar lalu berkata "kamu terlihat menyedihkan"

Aku diam saja. Ya karena memang begitu adanya.

Lalu tiba-tiba dia bersuara lagi "kalau aku, aku ikut seminar ini karena ingin tahu cara menemukan bahagia yang sesungguhnya"

"kita sama-sama menyedihkan," sahutku

Lalu dia tertawa lagi. Kali ini apa yang lucu? Tapi sebentar, ternyata dia manis juga hehehehe.

Setelah tawanya reda, tidak ada lagi pembicaraan, aku dan dia sama-sama fokus mendengarkan pemateri. Pada akhir sesi yang berisi ucapan terimakasih para panitia aku langsung berdiri, hendak pulang. Tapi tiba-tiba ada yang menarik jilbab yang kupakai. Aku menoleh ke belakang, ternyata laki-laki itu. aku meminta penjelasan lewat tatapan mataku padanya.

"bisa temani aku makan siang?" pintanya

Awalnya aku ragu, tapi perutku juga lapar. "ayo deh, tapi aku lagi pengen makan soto ayam" kataku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun