Mohon tunggu...
Wahyu Wibowo
Wahyu Wibowo Mohon Tunggu... -

pengejar mimpi,\r\n...\r\nmimpi\r\n...\r\nberbulir duka, kejar..\r\n...\r\ntitik..\r\nmimpi..\r\nich...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebilah Pedang

24 Desember 2011   04:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serambi penuh reruntuhan lara yang terberai

Serambi terlumasi cairan merah menakutkan

Serambi riuh suara histeris yang mengiris

Serambi tak lagi berbicara dalam sehari

gelagat pun beruang jelaga

dalam klasa, dalam goresan tinta darah

Ingat!

sebilah pedangmu

menebas persatu ucapku

tak puas itu, lagi menebas ruang hatiku

tak juga itu, kau racik bara dalam selimut saudara

: tumpah darah

Sebilah pedang

untuk pengabdian

nafsu di pembaringan

a

n

a

r cahaya pada diri

Indralaya, 24 Desember 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun