Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk memastikan terpenuhinya hak perempuan untuk hidup sehat juga bebas dari penyakit. Maka dari itu kelompok 10 dari KKN Tematik UPI bekerja sama dengan ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) kelurahan Gegerkalong untuk melaksanakan seminar  tentang IVA Test dan Program BKR. Seminar ini dilaksanakan di Aula kelurahan Gegerkalong pada hari Jum'at 4 Agustus 2022.Â
Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan perwakilan dari setiap RT nya yang berjumlah 24 orang serta mahasiswa peserta KKN Tematik UPI yang sebanyak 28 orang turut serta dalam kegiatan ini. Pelaksanaan sosialisasi kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dibantu oleh Bidan serta mahasiswa KKN.Â
Salah satu penyakit seputar organ reproduksi yang sangat ditakuti banyak wanita adalah kanker serviks. Risiko yang paling fatal akibat penyebab penyakit ini adalah kematian. Maka dari itu, jika seorang terdeteksi penyakit ini, penanganan yang tepat harus segera dilakukan. Â Tahukah kamu?Â
Kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling banyak diderita wanita dari seluruh dunia, kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Virus ini seringkali ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Jenis infeksi HPV ini tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka positif terinfeksi.Â
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang sangat umum ditemui di seluruh dunia. Menurut catatan World Health Organization atau WHO, kanker leher rahim merupakan jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita. Lebih jauh, WHO juga mengamati bahwa angka kejadian dari kanker leher rahim ini lebih besar di negara-negara berkembang daripada negara-negara maju.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan bahkan mencatat bahwa kanker ini menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak ditemui setelah kanker payudara. Setiap tahunnya, ada sekitar 40.000 kasus baru kanker serviks yang terdeteksi pada perempuan Indonesia. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Namun, semakin bertambah usia, risiko seseorang mengalami kanker leher rahim ini semakin besar.
Apa itu IVA Test
Terdapat berbagai macam jenis pemeriksaan untuk kanker serviks. Selain pap smear yang paling populer untuk kanker serviks, maka IVA test adalah salah satu cara lain yang juga bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks. IVA test adalah metode inspeksi visual dengan asam asetat, atau dikenal juga dengan sebutan visual inspection with acetic acid. Seperti namanya, IVA test adalah suatu cara mendiagnosis dini kemungkinan adanya kanker serviks dengan menggunakan asam asetat. Hasil pemeriksaan tes IVA yang muncul dapat melihat apakah terdapat pertumbuhan sel prakanker di dalam serviks alias leher rahim atau tidak.
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, data Globocan 2018 menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker baru di Indonesia, yakni sekitar 348.809. Peringkat tertinggi dari jumlah kasus penyakit kanker tersebut diduduki oleh kanker payudara, dan diikuti oleh kanker serviks di urutan kedua. Angka kasus kejadian kanker serviks diperkirakan sekitar 23 orang per 100.000 penduduk. Atas dasar inilah, para wanita disarankan untuk melakukan deteksi dini.Â