Mohon tunggu...
Mas Mul
Mas Mul Mohon Tunggu... -

merajut masa lalu .. merangkai masa depan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sun Medicash Gaya Hidup Sehat

19 Oktober 2013   18:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlindungan kesehatan keluarga adalah hal yang utama. Keluarga yang sehat, akan melahirkan generasi yang kuat. Dengan generasi yang kuat, maka kedaulatan dan kehormatan negara pasti akan terjaga.

Berbagai cara dilakukan untuk melindungi orang-orang terkasih di sekitar kehidupan manusia. Ada yang menerapkan pola hidup sehat, dengan mengkonsumsi makanan sehat dan berimbang, berolahraga secara rutin, tidak merokok, istirahat yang cukup, dan selalu berpikir positif pada kondisi serumit apapun.

“Pola hidup sehat sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat untuk menjaga kesehatan. Menerapkan pola hidup sehat sebenarnya sebuah kemampuan menjaga ritme kegiatan sehari-hari, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Artinya pola hidup sehat harus berasal dari dalam diri pribadi, dengan komitmen serta disiplin diri yang kuat,” kata Benny Thanheri, Ketua Komunitas Donor Darah (Komdas) Kalimantan Barat.

Menurut lajang yang menjadi pendonor darah aktif sejak di awal bangku kuliah ini, menjaga kesehatan adalah wajib bagi setiap manusia. “Kita ini merupakan ciptaan Tuhan, jadi seluruh tubuh kita adalah milik Tuhan. Kita hanya dipinjami tubuh dengan perangkat lengkap untuk memfasilitasi aktivitas, sehingga menjaga kekuatan dan kesehatan tubuh harus dilakukan,” papar Benny yang antusias menceritakan resep hidup sehat yang dijalaninya.

Dengan pola hidup sehat dijalani Benny, secara berkala ia bisa membantu sesama manusia. “Donor darah termasuk bagian dari pola hidup sehat. Secara berkala kondisi kesehatan kita dicek, terutama tekanan darah. Karena darah merupakan satu di antara bagian tubuh kita yang paling sensitif. Banyak penyakit yang disebabkan oleh terganggunya darah. Bahkan satu di antara penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia adalah penyakit yang disebabkan oleh terganggungnya aliran darah, seperti darah tinggi yang bisa menyebabkan stroke yang menyebabkan kelumpuhan dan berujung kematian,” lanjut pria yang juga menjadi koordinator wirausaha muda kreatif Kota Pontianak.

Selain pola hidup sehat, ada juga sebagian masyarakat yang membiasakan untuk rutin chekup, yaitu suatu tindakan medis secara berkala yang dilakukan oleh dokter ahli. “Saya tetap rutin memeriksakan kesehatan tubuh, enam bulan atau setengah tahun sekali saya pasti membawa keluarga besar. Memang membutuhkan biaya yan cukup besar, namun demi kesehatan apapun akan saya lakukan,” ujar Hari Daya, pengusaha media massa yang sukses di Kalbar.

Karena kseibukan yang sangat padat, menjadi alasan Hari menggantungkan chekup rutin sebagai sarana menjaga kesehatan.”Jadwal yang sangat padat, rapat hingga tengah malam, bahkan bisa satu hari penuh. Cukup sulit melakukan pola hidup sehat, seperti tidur delapan jam sehari atau tepat waktu, makan juga kadang-kadang telat. Selain chekup rutin, saya selalu mengkonsumsi suplemen, Alhamdulillah saya merasa sehat-sehat saja,” cerita pria yang juga menjadi anggota DPRD Kota Pontianak.

Pola hidup sehat dan jadwal chekup yang rutin, memang terbukti menjadi gaya hidup sebagian masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga. Untuk melengkapi perlindungan diri dan keluarga meraih kesehatan, alangkah baiknya individu pribadi memiliki jaminan perlindungan kesehatan dari pihak lain.

Muhammad Agung Pramono, seorang redaktur senior surat kabar harian di Kalbar, mengatakan, sudah tergabung dengan sebuah perusahaan jaminan perlindungan kesehatan. “Kesehatan itu mahal harganya, selain pola hidup sehat dan general chekup secara rutin, saya memilih untuk memiliki surat berharga berupa polis perlindungan kesehatan. Hal ini saya lakukan untuk memproteksi diri apabila terjadi hal-hal di luar rencana kita,” kata Arief seraya menunjukkan sebuah polis asuransi kesehatan yang dimilikinya.

Dengan menjadi pemegang polis jaminan kesehatan, Agung merasa tenang dan terbantu. “Saya pernah mengalami kecelakaan, ditabrak ketika berkendara, kaki saya patah dan dirawat inap 1 bulan d RS. Saat itu dengan proses yang mudah dan cepat, saya mendapatkan klaim pembayaran sampai 100%. Bayangkan sulitnya apabila tidak memiliki jaminan kesehatan, berapa banyak uang yang harus saya keluarkan. Jadi, tidak cukup hanya dengan pola hidup sehat dan general chekup saja, kita mesti memiliki jaminan kesehatan, ini sudah kebutuhan. Karena hidup penuh dengan resiko,” ujar Agung yang sudah lima tahun menjadi pemilik polis jaminan kesehatan Sun Medicash satu di antara produk Sun Life Financial Indonesia.

Saat dirawat inap karena kecelakaan, Agung benar-benar merasakan manfaat dari Sun Medicash. “Asuransi jaminan yang diberikan oleh Sun Life seperti dewa penolong. Saya benar-benar tidak mengeluarkan uang sepeserpun, semua sudah ditanggung. Sun Medicash pilihan saya adalh program asuransi yang memberikan sejumlah santunan dana tunai saat tertanggung atau nasabah menjalani rawat inap di Rumah Sakit, baik disebabkan oleh penyakit ataupun kecelakaan,” cerita Agung yang saat ini sudah sembuh dan dapat melakukan aktivitas semula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun