Kehidupan nelayan di Indonesia tidak hanya miskin dan belum berkecukupan, tetapi secara Pendidikan masih terbelakang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa nelayan tidak dapat mengambil bagian yang menguntungkan pada kegiatan ekonomi pasar, malah yang lebih diuntungkan adalah distributor dan penjual.
Masyarakat pesisir yang merupakan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pedagang hasil laut, dan profesi masyarakat pesisir lainnya merupakan golongan yang masih tergolong miskin. Kehidupan mereka bergantung kepada sumber daya hasil laut.Â
Mereka berhadapan dengan ketidakpastian pendapatan dan musim paceklik ikan yang berkepanjangan. Tidak hanya itu mereka harus berhadapan dengan resiko kehilangan ruang pekerjaan dan ruang hidup akibat ancaman eksploitasi sumber daya laut secara lebih modern yang tidak melibatkan mereka.Â
Pada periode pertama Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo mengusung program Indonesia menuju poros maritim dunia, yang mana pada pilar kedua program tersebut dikatakan bahwa nelayan memiliki peranan utama dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut sehingga para nelayan memiliki harapan untuk dapat memiliki kehidupan yang lebih baik dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.Â
Pada kepemimpinan periode kedua Presiden Joko Widodo, beliau sangat mendorong untuk mempermudah investasi di Kawasan pesisir dan pulau – pulau kecil. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan jajarannya pada periode kedua kepemimpinannya agar mempercepat pembangunan, membuka investasi seluas-luasnya dan mempermudah perizinan bagi investor.
Instruksi itu ditindaklanjuti dengan pembenahan regulasi perizinan khususnya di ruang laut. Direktur Perencanaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suharyanto mengklaim saat ini permohonan izin lokasi perairan sudah sangat mudah saat ini.Â
Dengan kemudahan berinvestasi ini diharapkan pengembangan wilayah pesisir melalui investasi ini melibatkan masyarakat pesisir sebagai aktor utama, karena apabila masyarakat pesisir setempat tidak dilibatkan maka investasi ini merupakan musibah bagi masyarakat pesisir.Â
Dengan keterlibatan masyarakat pesisir di dalam pengembangan di Kawasan pesisir dan pulau – pulau kecil serta dibantu oleh kucuran dana investasi, maka kehidupan masyarakat pesisir pun bisa bertambahn sejahtera.
Kondisi masyarakat pesisir dimayoritas wilayah Indonesia tidak berbeda dengan yang terjadi di Provinsi sumatera barat, potensi kekayaan sumber daya alam pesisir tersebut tidak sejalan dengan kehidupan masyarakat pesisir yang ada di sumatera barat.Â
Tidak kurang dari 1/3 masyarakat sumatera barat yang bertempat tinggal di daerah pesisir terutama wilayah pantai barat sumatera dikategorikan sebagai daerah yang memilik penduduk miskin dibandingkan dengan penduduk petani didaerah daratan.
Mayoritas masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pesisir Provinsi Sumatera Barat berprofesi sebagai Nelayan. Didaerah pesisir masih banyak masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dengan cara yang tradisional atau bisa disebut nelayan tradisional/nelayan buruh.Â