Mohon tunggu...
Fikrah Al Tsaniyya
Fikrah Al Tsaniyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN

living peacefully is my desire and listening music as my hoby.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip-prinsip Dakwah: Surah Ali imran (3:104) dan Surah an-Nahl (16:125)

14 Mei 2023   19:33 Diperbarui: 14 Mei 2023   22:10 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( source by Majelis Ulama Indonesia, Al-Qur'an ) 

Dakwah dapat diartikan sebagai suatu kegiatan dan tindakan penting untuk menyebarkan ajaran agama Islam kepada masyarakat. Dakwah memiliki prinsip-prinsip yang dapat diambil dari Surah Ali Imran (3:104) dan Surah an-Nahl (16:125) 

Surah Ali Imran (3:104) menekankan betapa pentingnya seseorang untuk memiliki pengetahuan mengenai agama Islam itu sendiri sebelum melakukan dakwah. Ayat ini juga menyerukan agar setiap manusia terus belajar dan mengasah pengetahuan mereka tentang Islam agar mampu melakukan dakwah dan pengajaran kepada masyarakat yang lebih luas sesuai dengan ajaran-ajaran yang sebagaimana mestinya sehingga mendatangkan kebermanfaatan. 

Hal ini berarti prinsip yang pertama dari Surah Ali Imran (3:104) adalah memiliki pengetahuan yang cukup terkait agama Islam itu sendiri sehingga memiliki kapabilitas untuk menyebarkannya, serta memiliki keinginan yang besar untuk terus memperdalam pengetahuan agama Islam dikarenakan rasa ingin tahu nya yang kuat. 

Surah An-Nahl (16:125) menyampaikan bahwa dakwah harus disampaikan secara hikmah dan dengan cara yang baik atau dapat diartikan sebagai penyampaian yang sopan. Surah An-Nahl (16:125) menyampaikan hal ini karena dakwah yang disampaikan dengan hikmah dan sopan akan menghasilkan pengajaran yang bermanfaat dan orang-orang yang menerima pengajaran akan mudah mengerti dari pengajaran itu sendiri. 

Ayat dalam Surah An-Nahl (16:125) juga menuliskan "...bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik...", hal ini dapat ditafsirkan sebagai pentingnya penggunaan argumen yang logis dan benar untuk menanggapi keberatan orang lain atas pengajaran atau dakwah yang diberikan. Sehingga berdasarkan Surah An-Nahl (16:125) terdapat prinsip penyampaian dakwah yang hikmah, sopan, serta argumen yang logis dan benar. 

Selain prinsip di atas dalam surah an-Nahl ayat 125 juga terdapat 3 metode yang baik dalam menyampaikan dakwah, yaitu : 

Hikmah ini merujuk pada penggunaan tindakan yang memberikan manfaat dan mencegah kerugian. Metode hikmah sangat penting untuk menentukan keberhasilan dakwah dalam mencapai berbagai sasaran. 

( source by Uci Ahmad Sanusi, ilustrasi Berdakwah dengan Hikmah ) 
( source by Uci Ahmad Sanusi, ilustrasi Berdakwah dengan Hikmah ) 

Nasihat yang baik, atau Mua'izhah Hasanah, merupakan cara untuk menyebarkan dakwah dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik dan bbenar mengenai ajaran Islam dengan penuh kasih. Hal ini dapat membuat nasehat dan ajaran Islam terasa menyentuh hati dari para sasaran dakwah.

Debat yang baik menggunakan argumen yang logis dan benar, atau Jidal, metode ini merupakan dakwah melalui cara bertukar fikiran ataupun berdebat dengan menggunakan perkataan yang halus, sopan dan menggunakan pemikiran yang benar, jauh dari sifat sombong, memaki dan mnaik pitam atau amarah. Opsi yang paling baik dari penyampaian dakwah menggunakan metode ini adalah penyampaian dakwah nya menggunakan dalil-dalil yang tepat dan tidak membungkam lawan.    

Hal penting lainnya dari prinsip dakwah itu sendiri adalah dakwah harus membawa manfaat atau kemaslahatan bagi masyarakat luas. Sebagaimana yang telah ditekankan pada Surah Ali Imran (3:104) bahwa dakwah hendaknya mencegah suatu perbuatan tercela atau munkar dan mendorong hal-hal baik untuk terjadi atau ma'ruf. 

Oleh karena itu, hendaknya dakwah bisa dijadikan momen untuk menyebarkan agama Islam dan mengajak masyarakat luas untuk berbuat hal-hal baik sesuai dengan ajaran Islam. Dan satu hal yang perlu di jadikan catatan penting adalah seorang Da'i atau pendakwah hendaknya memberikan dorongan, namun dalam menyampaikan dakwah kepada pemula ada baiknya jangan memaksa dan jangan meyampaikan permasalahan yang suit di pahami. 

Baiknya lagi apabila pendakwah dapat memberikan dorongan atau dakwah tersebut dengan cara yang menggembirakan. Ada dua faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan dakwah. Yang pertama, pendakwah harus memiliki kualitas yang baik seperti niat baik yang tulus, etos yang baik dan karakter moral yang kuat. Yang kedua yaitu menggunakan metode yang efektif yaitu metode yang sudah di sampaikan di tafsiran surah an-Nahl di atas. 

Namun dalam penerapannya harus sesuai dengan esensi dakwah yang di dasarkan pada Al-Qur'an. Dengan menerapkan semua metode yang telah di jabarkan di atas dakwah akan menjadi lebih efektif dan menggembirakan. 

Penulis 

Fikrah Al-Tsaniyyah Dzurriyatu Dewi & Dr. Hamidullah Mahmud, M.A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun