Mohon tunggu...
tsania salsabila
tsania salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Universitas Pertamina

Mahasiswa Komunikasi Universitas Pertamina

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Novel Pukul Setengah Lima: Berdamai dengan Bayangan Sendiri, Memeluk Cahaya dalam Diri

23 Januari 2024   19:30 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:34 2350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gramedia.com

Dalam dunia yang serba sempurna ini, tidak jarang kita merasa minder dengan diri sendiri. Kita merasa bahwa kita tidak cukup cantik, tidak cukup pintar, atau tidak cukup sukses. Rasa minder ini bisa membuat kita menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk meraih kebahagiaan.

Padahal, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kekurangan bukanlah sesuatu yang harus kita sesali, melainkan sesuatu yang harus kita jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik.

Novel Pukul Setengah Lima karya Rintik Sedu mengangkat tema kepercayaan diri seseorang yang berusaha bangkit dari keterpurukan. Novel ini mengisahkan tentang Alina, seorang gadis yang tumbuh dalam keluarga yang broken home. Ia menyaksikan pertengkaran dan kekerasan yang terjadi di rumah tangganya. Hal ini membuat Alina menjadi sosok yang tertutup dan tidak percaya diri.

Sinopsis
Di suatu kota metropolitan yang sibuk, hiduplah seorang gadis bernama Alina. Ia memiliki wajah yang cantik, pekerjaan yang mapan, dan keluarga yang harmonis di permukaan. Namun, di balik semua itu, Alina menyimpan sebuah rahasia kelam yang membuatnya membenci hidupnya sendiri.

Alina berasal dari keluarga broken home. Ia tumbuh dengan menyaksikan pertengkaran dan kekerasan yang terjadi di rumah tangganya. Hal ini membuat Alina menjadi sosok yang tertutup dan tidak percaya diri. Ia merasa bahwa ia tidak layak untuk dicintai dan bahagia. 

Keputusasaan Alina semakin bertambah ketika ia putus dengan pacarnya, Tio. Tio adalah satu-satunya orang yang pernah mencintai Alina apa adanya. Namun, Tio tidak bisa menerima Alina dengan segala kekurangannya.

Setelah putus dari Tio, Alina semakin tenggelam dalam keputusasaan. Ia merasa bahwa hidupnya tidak ada artinya lagi. Ia pun memutuskan untuk berpura-pura menjadi orang lain. Setiap hari, Alina pulang pergi kerja dengan bus. Di bus itulah ia bertemu dengan seorang pria bernama Danu. Danu adalah sosok yang ramah dan hangat. Ia berhasil menarik perhatian Alina.

Alina pun memutuskan untuk mendekati Danu. Ia berpura-pura menjadi sosok yang berbeda, yaitu Marni. Marni adalah sosok yang ceria, mandiri, dan penuh keyakinan diri. Alina berhasil meyakinkan Danu bahwa ia adalah Marni. Mereka pun mulai menjalin hubungan. Alina merasa bahagia karena akhirnya ia bisa menemukan seseorang yang bisa menerimanya apa adanya.

Namun, kebahagiaan Alina tidak bertahan lama. Suatu hari, Danu mengetahui bahwa Alina berbohong kepadanya. Danu merasa kecewa dan marah. Ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Alina. Alina hancur hati. Ia menyadari bahwa kebohongan yang ia buat telah menghancurkan hidupnya. Ia pun bertekad untuk memperbaiki kesalahannya.

Alina mulai belajar untuk menerima dirinya apa adanya. Ia mulai membuka diri kepada orang lain dan belajar untuk percaya diri. Alina juga mulai memperbaiki hubungannya dengan keluarganya. Ia berusaha untuk memahami dan memaafkan orang tuanya. Alina pun mulai menemukan kebahagiaannya kembali. Ia menyadari bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri sendiri, bukan dari orang lain.


Kelebihan Novel

  • Cerita yang menarik dan menyentuh hati
    Pukul Setengah Lima adalah sebuah novel karya Rintik Sedu yang menceritakan kisah Alina, seorang gadis yang berpura-pura menjadi orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan. Novel ini memiliki cerita yang menarik dan menyentuh hati. Pembaca akan dibuat penasaran dengan kelanjutan kisah Alina dan Danu. Selain itu, novel ini juga berhasil menyentil perasaan pembaca dengan mengangkat tema-tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti keluarga, cinta, dan persahabatan.
  • Penokohan yang kuat dan relatable
    Para tokoh dalam novel Pukul Setengah Lima memiliki karakter yang kuat dan relatable. Alina, misalnya, adalah sosok yang relatable karena banyak orang yang pernah merasakan apa yang ia rasakan. Ia adalah sosok yang merasa tidak layak untuk dicintai dan bahagia karena masa lalunya yang kelam. Danu juga merupakan sosok yang relatable karena ia adalah sosok yang baik hati dan penyayang.
  • Alur cerita yang mengalir dan mudah dipahami
    Alur cerita dalam novel Pukul Setengah Lima mengalir dan mudah dipahami. Novel ini dibagi menjadi beberapa bab yang masing-masing memiliki konflik dan penyelesaiannya sendiri. Hal ini membuat novel ini tidak membosankan untuk dibaca.

Kelemahan Novel

  • Pada beberapa bagian, novel ini terasa terlalu menggurui.
    Pada beberapa bagian, novel ini terasa terlalu menggurui. Misalnya, ketika Alina belajar untuk menerima dirinya apa adanya, novel ini seolah-olah mengajarkan pembaca bahwa menerima diri apa adanya adalah hal yang paling penting dalam hidup. Hal ini mungkin bisa terasa kurang relevan bagi pembaca yang memiliki pandangan yang berbeda.
  • Novel ini memiliki alur cerita yang cukup klise
    Alur cerita dalam novel Pukul Setengah Lima sebenarnya cukup klise. Pada umumnya, novel-novel yang mengangkat tema cinta dan persahabatan memiliki alur cerita yang mirip dengan novel ini. Misalnya, tokoh utama yang merasa tidak layak untuk dicintai akhirnya menemukan cinta sejati.
  • Perbandingan dengan Novel Karya Rintik Sedu Lainnya
    Novel Pukul Setengah Lima memiliki beberapa kesamaan dengan novel karya Rintik Sedu lainnya. Misalnya, novel ini juga mengangkat tema-tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti keluarga, cinta, dan persahabatan. Selain itu, novel ini juga memiliki cerita yang menarik dan menyentuh hati.

Namun, novel Pukul Setengah Lima juga memiliki beberapa perbedaan dengan novel karya Rintik Sedu lainnya. Misalnya, novel ini memiliki alur cerita yang lebih kompleks dan tidak terlalu klise. Selain itu, novel ini juga lebih fokus pada pengembangan karakter Alina.

Hal yang Menarik dalam Novel Ini

Salah satu hal yang menarik dalam novel Pukul Setengah Lima adalah bagaimana novel ini mengangkat tema keluarga. Novel ini tidak hanya membahas tentang hubungan antara Alina dan keluarganya, tetapi juga hubungan antara orang tua dan anak secara umum. Novel ini menunjukkan bahwa hubungan keluarga yang harmonis adalah hal yang penting untuk kebahagiaan seseorang.

Selain itu, novel Pukul Setengah Lima juga menarik karena membahas tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Novel ini menunjukkan bahwa kita harus belajar untuk menerima diri apa adanya, termasuk dengan segala kekurangannya. Mencintai diri sendiri adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Kesimpulan

Novel Pukul Setengah Lima karya Rintik Sedu adalah sebuah novel yang menarik dan inspiratif. Novel ini mengangkat tema kepercayaan diri seseorang yang berusaha bangkit dari keterpurukan.

Novel ini mengajarkan kita bahwa kepercayaan diri adalah kunci untuk meraih kebahagiaan sejati. Kepercayaan diri berasal dari penerimaan diri, termasuk dengan segala kekurangannya. Kita harus belajar untuk mencintai diri sendiri apa adanya, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

Novel ini juga mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, dan tidak membiarkan masa lalu menghambat kita.

Pesan Penulis

Rintik Sedu, penulis novel Pukul Setengah Lima, mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk menulis novel ini setelah membaca banyak kisah tentang orang-orang yang merasa tidak percaya diri dengan diri mereka sendiri. Ia ingin menulis novel yang bisa menginspirasi orang-orang tersebut untuk menerima diri mereka apa adanya dan meraih kebahagiaan sejati.

Rintik Sedu mengatakan bahwa ia ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kekurangan bukanlah sesuatu yang harus kita sesali, melainkan sesuatu yang harus kita jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik.

Rintik Sedu juga ingin menyampaikan pesan bahwa kita harus belajar untuk mencintai diri sendiri apa adanya. Kita harus berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan fokus pada kelebihan yang kita miliki.

Rintik Sedu berharap bahwa novel Pukul Setengah Lima bisa menjadi bacaan yang inspiratif bagi siapa saja yang sedang menghadapi masalah dalam hidupnya. Ia ingin novel ini bisa membantu orang-orang tersebut untuk menemukan kepercayaan diri dan meraih kebahagiaan sejati.

Berikut adalah beberapa kutipan dari novel Pukul Setengah Lima yang menggambarkan pesan penulis:

Kepercayaan diri adalah kunci untuk meraih kebahagiaan sejati

Kita harus belajar untuk menerima diri sendiri apa adanya

Jangan menyerah dalam menghadapi kesulitan

Kita harus belajar untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun