Mohon tunggu...
M. Tsanial Aif
M. Tsanial Aif Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

“Angkringan Hip Hop” dari Jogja sampai Amerika

22 September 2013   13:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pertunjukkan hiphop jawa sukses digelar di Jogja. Konser bertajuk angkringan hiphop tersebut memperkenalkan musik hiphop yang biasa diminati oleh warga Amerika ternyata juga banyak diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jogja yang notabennya lebih mengenal musik dari daerahnya sendiri seperti gamelan dan musik daerah lainnya.

Acara yang di selenggarakan oleh komunitas hiphop dari jogja yang biasa disebut dengan JHF atau Jogja HipHop Foundation tersebut berhasil menarik minat masyarakat jogja untuk datang dan memeriahkan acara tersebut.

Sesuai dengan namanya, “Angkringan HipHop” di acara tersebut juga terdapat angkringan gratis yang ditujukan untuk pengunjung. Angkringan tersebut menyediakan makan, minum, dan jajanan yang dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung.

Meskipun Jogja HipHop Foundation (JHF) belum terlalu tenar di Indonesia, tetapi di Jogja sendiri, Jogja HipHop Foundation sudah terkenal dan merupakan satu-satunya grup hiphop dari Indonesia yang pernah menggelar konser di Amerika Serikat sebagai negara pencetus musik hiphop itu sendiri. Itu salah satu hal yang dapat membuat masyarakat jogja memiliki rasa bangga ynag lebih terhadap JHF itu sendiri.

Musik dari JHF itu sendiri  sudah terbukti dapat diterima masyarakat Jogja bahkan dunia. Itu terbukti dengan konser kedua Jogja HipHop Foundation di Amerika serikat pada bulan Desember 2012 yang lalu. Dalam konser tersebut, JHF mengunjungi beberapa kota di Amerika serikat untuk menyuguhkan hasil karyanya.

Jogja HipHop Foundation berhasil menyuguhkan musik yang berbeda dengan musik-musik yang sudah ada sebelumnya. JHF berhasil menggabungkan musik hiphop khas Amerika serikat dengan beberapa alat musik jawa seperti gamelan, gong, dll.

JHF sempat melejit namanya di tingkat Nasional dengan lagu “Jogja Istimewa” ketika itu. Lagu tersebut diciptakan oleh Marzuki Muhammad atau yang biasa dipanggil dengan nama kill the DJ selaku pendiri dari JHF tersebut.

Acara angkringan hiphop tersebut sukses digelar di Jogja National Museum. Di lapangan terbuka dan tanpa ada panggung. Jadi penonton dan performer berbaur menjadi satu dalam satu area. Hal tersebut membuat suasana menjadi semakin meriah dan rame.

Acara tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, 21 september 2013 mulai dari jam 3 sore sampai larut malam. Tidak hanya orang Indoesia yang hadir dalam acara tersebut. Terlihat juga beberapa warga negara asing yang ikut serta dan menikmati musik hiphop khas jogja tersebut.

Acara tersebut dimeriahkan oleh beberapa performer. Meskipun yang dominan adalah musisi hiphop dari daerah Jogja, tetapi ada pula musisi hiphop dari daerah lain seperti dari Klaten, ada pula musisi hiphop wanita dari Surabaya yang turut meramaikan acara tersebut.

Beberapa pengisi acara Angkringan Hiphop 4 antara lain ada Jahanam dan Rotra, keduanya merupakan anggota dari JHF yang ikut serta bersama JHF dalam konsernya di Amerika serikat dan Singapura baru-baru ini. Ada juga D.P.M.B, Begundal Clan, Jalan Surabaya, BND, Salah Paham, Mletodman, Zwinkle, Wrong Way, Black Mic, Slam Harder, Dirty Connection, Defamilita, Troopstone, Lopatcos, Monna Fight, Fourty Five, Dios de Lavos, Lacos, dan juga DJ Katerchy. Selain para hiphoper tersebut, ada juga graffiti performance dari F.S.K! dan tidak ketinggalan, pembawa acaranya yaitu @alitalit_

Secara keseluruhan, acara tersebut berjalan lancar dengan efek cahaya warna-warni, cuaca cerah jogja yang juga mendukung acara tersebut. Sound system yang berkualitas membuat para penonton dapat menikmati musik hiphop jawa senikmat-nikmatnya. Para penonton yang mengangkat tangan dengan kompak menandakan bahwa hiphop dapat diterima banyak kalangan dan dapat mempersatukan berbagai macam kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun