Indonesia sebagai negara maritim dikenal dengan kekayaan alamnya, juga flora dan fauna yang sangat beragam. Dalam ekosistem perairan, terdapat sumber daya alam yang sangat berperan dalam kehidupan dan bernilai ekonomis penting. Salah satu biota yang berperan penting bagi kehidupan laut adalah bulu babi.Â
Keberagaman bulu babi sangat tinggi, dilihat dari tersebarnya di semua zona laut. Diketahui ada sekitar 800 spesies bulu babi di dunia. Pada perairan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan sebagian  wilayah Australia Utara terdapat sekitar 316 spesies bulu babi. Khusus di perairan Indonesia terdapat sekitar 84 jenis.Â
Apa Itu Bulu Babi?
Bulu babi merupakan biota perairan yang termasuk dalam kelompok hewan lunak bercangkang yang tidak memiliki tulang belakang (Avertebrata) dan tergolong dalam filum Echinodermata. Biasanya bulu babi dapat ditemui di daerah perairan yang jernih dengan air yang tenang. Bulu babi banyak ditemukan di padang lamun dan terumbu karang yang merupakan daerah berpasir atau berlmpur. Pada habitatnya, bulu babi mengonsumsi substrat yang sedikit keras di padang lamun, substrat tersebut merupakan campuran dari pasir dan pecahan karang.
Bulu babi atau sea urchin ini memiliki banyak kandungan positif yang ada pada tubuhnya. Bagian pada bulu babi yang biasa dimanfaatkan untuk diolah dan dimakan adalah bagian telur atau biasa disebut dengan gonad, baik gonad milik betina maupun milik jantan. Gonad ini mengandung protein, lipid, glikogen, kalsium, fosfor, serta vitamin A, B, B2, dan B12. Selain itu, gonad bulu babi juga mengandung 13 jenis asam amino, delapan diantaranya berupa asam amino esensial dan sisanya adalah asam amino non esensial. Maka dari itu gonad atau telur bulu babi ini dapat diolah menjadi makanan karena mengandung nilai gizi yang tinggi sehingga nilai jualnya juga tinggi.Â
Apa Saja Olahan Bulu Babi?
Bulu babi ditangkap di habitatnya lalu diambil gonadnya untuk dikonsumsi baik dimakan mentah atau dimasak. Jenis bulu babi  yang kebanyakan  disukai oleh masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi hanyalah 4 jenis yaitu Tripeustas gratilla, Diadema sitosum, Echinothrix calamaris dan Toxopneustes pileolus.Â
Sea Urchin Sushi / Uni Sushi
Masyarakat Jepang juga memanfaatkan gonad bulu babi sebagai bahan makanan yang biasa disebut dengan uni. Uni berasal dari bahasa Jepang yang memiliki arti bulu babi, atau lebih khusus lagi gonad bulu babi. Uni paling baik disantap pada periode akhir musim panas hingga akhir Bulan April. Uni akan memiliki aroma yang lebih kuat dan sedap selama periode di mana uni sedang menumbuhkan kelenjar gonadnya untuk musim bertelur. Orang-orang di Jepang secara luas sepakat, uni domestik terbaik berasal dari prefektur Hokkaido, di mana bulu babi hidup di air dingin di atas rumput laut yang kaya akan umami. Uni telah dipasarkan secara lokal di sejumlah pasar, swalayan, dan restoran di Jepang.  Orang Jepang biasa menyantap uni mentah dalam kondisi segar yang menjadi topping dari sushi. Dipercaya, libido seseorang akan naik setelah mengonsumsi uni. Sehingga uni dikategorikan sebagai makanan mewah setara dengan daging sapi wagyu bila diolah menjadi kuliner khas Jepang.
Bakso Gonad Bulu Babi
Masyarakat pesisir di Desa Kotajin Gorontalo Utara telah melakukan pendekatan diversifikasi pangan baru melalui olahan bakso dari gonad bulu babi dengan hasil yang cukup efektif. Tujuan dari diversifikasi gonad bulu babi menjadi bakso adalah untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat pesisir di Desa Kotajin Gorontalo Utara yang sebelumnya belum pernah mengonsumsi gonad bulu babi. Dengan demikian, masyarakat dapat menciptakan potensi usaha baru untuk meningkatkan pendapatan melalui penjualan bakso dari gonad bulu babi.
Tuna poke and sea urchin tostadas
Bulu babi juga bisa diolah menjadi hidangan yang unik dan kaya akan protein, yaitu tuna poke and sea urchin tostadas dengan campuran komposisi tuna di dalamnya yang akan menambah cita rasa yang lezat. Dengan berbagai rempah dan bahan yang dicampurkan menjadi satu, kemudian dibalur pada kombinasi tuna dan bulu babi, tentunya akan semakin menambah cita rasa lezat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H