Sudah menjadi rahasia umum cara hidup orang jepang telah mempengaruhi banyak orang, pasalnya krisis ekonomi besar-besaran pada 90 an hingga 2000 serta ragam bencana alam yang sempat terjadi di Jepang ternyata berdamapk besar bagi gaya hidup masyarakatnya.Â
Masyarakat Jepang harus hidup hemat demi bertahan hidup. Apalagi biaya hidup di Jepang terbilang sangat tinggi, mulai dari biaya tempat tiinggal hingga parkir sekitar serratus ribu rupiah perjam. Cara hidup orang Jepang tidak hanya mampu membuat tabungan menumpuk tapi bisa membantu anda tetap kaya meski di akhir bulan. Berikut ini cara hemat ala orang jepang : Â
Yang pertama, menggunakan transportasi umum, sebagai salah satu produsen mobil yang cukup besar didunia. Lalu lintas Jepang justru tidak ada apa apa nya dibanding dengan Jakarta karena mayoritas orang di Jepang lebih memilih transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.Â
Sekalipun penghasilan mereka cukup untuk membeli mobil ada beberapa pertimbangan yang membuat kendaraan umum menjadi pilihan banyak orang di Jepang. Misalnya, biaya parkir yang cukup tinggi serta aturan dan biaya yang tak sedikit untuk bisa memiliki kendaraan pribadi.Â
Dikutip dari detik.com. Biaya pembuatan SIM di negeri Sakura ini mencapai tigaratus limapuluh yen atau sekitar empat puluh juta rupiah oleh sebab itu, kendaraan umum menjadi pilihan yang tepat untuk berhemat.
Yang kedua, tekan biata sewa rumah untuk tempat tinggal. Terkait pemilihan tempat tinggal warga Jepang banyak yang memilih di hunian yang sempit. Alasannya karena biaya sewa yang terjangkau lalu biaya perawatannya pun jauh lebih murah.Â
Sejalan dengan hal tersebut banyak pakar keuangan yang menyarankan agar penyewaan tempat tinggal tidak lebih dari 25 % dari anggaran pendapatan bulanan ditambah 5 % untuk biaya tambahan seperti air, listrik, keamanan dan lain sebagainya. Dengan begitu khusus penyewaan tempat tinggal budgetnya tidak lebih dari 30 % penghasilan.
Yang ketiga, selalu membuat daftar belanja. Membuat daftar belanja merupakan cara menghemat yang kerap dilakukan warga Jepang terutama ibu rumah tangga. Sesampainya ditoko mereka langsung menuju ke rak toko yang diperlukan.Â
Dengan begitu, mereka tidak menghabiskan waktu untuk melihat lihat produk lain dengan hasil akhir membeli produk yang tidak dibutuhkan. Cara ini sangat efektif untuk dilakukan agar tidak over budget. Sekaligus tidak ada kebutuhan yang lupa dibeli.
Yang ke empat, selalu membawa botol minum. Saat ini harga sebotol air mineral kemasan sekitar tiga sampe empat ribu rupiah. Dalam sehari anda memerlukan tiga botol air mineral, maka anda perlu mengeluarkan duabelas ribu rupiah perhari.Â
 Namun membawa air sendiri itu bisa menghemat sebesar duabelas ribu rupiah. Dan masih lebih besar lagi. Dan mengurangi dampak negative yang menuai penyesalan Ketika tubuh tidak terhidrasi dengan cukup. Misalnya dehidrasi sulit mengambil keputusan dengan baik.Â
Alhasil bisa jadi keputusan yang diambil memberi kerugian yang tak sedikit. Secara tidak langsung, membawa botol minum juga menjaga lingkungan karena berhasil mengurangi sampah plastic.
Yang ke lima, membawa bekal dari rumah. Di Jepang ada kebiasaan membawa bento alias bekal yang disiapkan oleh orang tua untuk anaknya ataupun seorang istri untuk suaminya. Kebiasaan serupa juga sering dilakukan oleh orang Indonesia membawa bekal memang ampuh untuk menghemat pengeluaran sehari-hari. Biaya yang dikeluarkan untuk makan dirumah makan atau restoran bisa bekali-kali lipat lebih tinggi dibanding menyantap hidangan yang dimasak sendiri. Misalnya untuk menyantap makanan yang disantap untuk satu piring nasi dan lauk pauk anda menguarkan uang sekitar  duapuluh lima atau tigapuluh perporsi diarea perkantoran. Padahal dengan modal yang sama anda bisa menyantap hingga 3 menu serupa jika dimasak sendiri.
Yang keenam, menjalani gaya hidup yang minimalis. Â Yang jadi pilihan warga Jepang adalah gaya hidup yang menekankan pentingnya kesederhanaan bisa membawa pikiran. Salah satu warga Jepang yang menjalani gaya hidup minimalis adalah Sasaki, dia hanya memiliki 3 kemeja, 4 celana Panjang dan sepasang kaos kaki. Meski apa yang dilakukan orang tersebut terbilang cukup ektream, namun warga Jepang telah terbiasa memiliki jumlah pakaian yang cukup sedikit. Selain pakaian, berkaitan tentang alat mandi, alat makan sebagainya pun tidak berjumlah lebih. Jika kita menerapkan gaya hidup serupa pasti banyak uang yang dihemat dan dialokasikan untuk tujuan keuangan lainnya.
Yang terakhir yaitu menabung dengan Teknik Kakeibo. Teknik Kakeibo dipastikan mampu tambah tabungan sebesar 30 % setiap harinya. Metode ini cukup sederhana dengan mengontrol seluruh tabungan seminimalmungkin.
Orang yang menggunakan Teknik iniakan mencatat setiap detail pengeluaran uang dan dievaluasi setiap minggunya. Adapun tahapannya, yang pertama setiap awal bulan catat penghasilan dikurangi pengeluaran tetap seperti cicilan kartu kredit, listrik, biaya sewa tempat tinggal dan lain sebainya.
Dengan begitu anda tau nominal sisa uang yang dimiliki. Misalnya penghasilan 7 juta dikurangii pengeluaran tetap sebesar 2 juta rupiah sehingga sisanya 5 juta rupiah. Yang kedua, taergetkan jumlah uang yang ingin kamu tabung.Â
Misalnya sebesar 5 juta tadi anda tabung sebesar 2 juta dan sisa uang anda sekarang menjadi 3 juta rupiah. Selanjutnya catat dan pisahkan kebutuhan sehari hari ke dalam 4 kategori, pertama kebutuhan pokok, seperti makanan transportasi dan obat-obatan, yang kedua kebutuhan hiburan seperti belanja, camilan dan lain sebagainya. Atau kebutuhan untuk menambah wawasan seperti membelibuku dan yang terakhir adalah pengeluaran lain-lain yaitu biaya untuk kado.Â
Yang keempat menulis pengeluaran tahunan misalnya biaya liburan ke destinasi tertentu. Dan yang terakhir evaluasi anggaran keuangan tiapakhir bulan untuk mengetahui apakah sudah tepat atau belum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H