Mohon tunggu...
Tsania FitrialinPutri
Tsania FitrialinPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi 21107030124

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karyawan "Kutu Loncat" Berasal dari GEN Z, Ternyata Ini Alasannya

16 April 2022   14:41 Diperbarui: 16 April 2022   14:44 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana bisa dikatakan karyawan kutu loncat?

Karyawan kutu loncat mungkun julukan yang sangat asing dan jarang didengar orang. Nah inilah pengertian karyawan kutu loncat sebenarnya yaitu, julukan untuk seseorang yang berprofesi sebagai karyawan yang mudah berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam waktu yang singkat. Jadi dapat dikatakan bila karyawan tersebut hanya coba-coba bekerja dalam beberapa bulan saja lalu pindah ke pekerjaan lain. Alasan mereka mungkin ada beberapa hal yang dirasa kurang nyaman di lingkungan kerjanya. tidak hanya itu, sebenarnya alasannya bermacam macam, mulai dari jenjang karir, nyaman atau tidaknya pada passion, hingga imbalan yang tidak sesuai. Tapi ternyata banyak efek negative tentang pandangan orang dimana yang melihatnya mengatakan bahwa mudah berpindah pindah pekerjaan itu orang yang tidak loyal, mudah bosan, dan sulit terikat dengan aturan yang ketat. Wajar saja karena dalam setiap tindakan manusia pasti tidak lepas dari sisi negative dan sisi positif. Keduanya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

nah parahnya Gen z dinilai sebagai karyawan kutu loncat. Apakah benar pernyataan itu? 

Mengutip dari pernyataan Education Content Creator, Yova Beltz. Dia meng iyakan hal tersebut. Terutama, jika karyawan resign karena mudah merasa tidak nyaman di perusahaan. Menurut Yova, fenomena 'kutu loncat' para karyawan ini lebih umum terjadi pada generasi muda, seperti milenial dan gen z. Karyawan cenderung mudah resign, bahkan dengan alasan yang sederhana seperti ketidak cocokan dengan rekan kerja. Katanya karna usia muda ini sekarang pengennya apa apa serba instan, serba cepet mungkin juga karena perkembangan zaman dan perkembangan teknologi juga mempengaruhi anak anak muda ini. 

mengutip juga ungkapan dari HR Director Blue Bird Group Pambudi Sunarsihanto, saat ini budaya kerja yang disukai adalah visi dan misi perusahaan yang jelas. Kadang anak muda mencari visi perubahan tak sekadar mencari keuntungan. Kemudian banyak juga anak anak muda yang mencari kesempatan untuk berkembang, entah naik jabatan atau berkembang ke bagian lain. Lalu insentif dari perusahaan, kemudian lingkungan kerja seperti atasan dan teman yang nyaman. "Kalau politiknya nggak bagus, misal ada tusuk-tusukan di kantor ya mereka akan kabur," jelas dia.

Dan pendapat yang paling mendukung para karyawan kutu loncat yaitu dari CEO Karya Talents Jonathan Adijanto mengungkapkan jika generasi muda biasanya memang masih ingin mencari makna pada kehidupannya. Oleh karena itu mereka kerap kali merasa tidak cocok dan mencari tempat yang baru.

Nah pastinya kita bertanya tanya nih, salah ga sih menjadi karyawan kutu loncat?

Disini saya mengutip pendapat menurut Yova Beltz orang seperti itu memiliki masalah pada komitmen, karena pada suatu tempat kerja pasti memiliki drama karena tidak ada tempat kerja yang tidak memiliki masalah jadi kalo kita berfikir kita harus cari tempat kerja yang sehat, menurutnya tidak ada tempat kerja yang 100 % sehat jadi apabila kamu cari tempat yang lain dengan gampang berati itu masalah pada komitmen, dan hal itu bisa disimpulkan tidak jarang orang mengatakn gen z adalah generasi yang lemah karena biasanya ada masalah sedikit dia langsung pergi menjauhi masalah tersebut. mereka hanya memikirkan benefit dan dia rasa nyaman. Tetapi tidak semua gen z seperti itu, ada juga, mereka sering pindah pekerjaan karna situasi dan kondisi yang mendesak menjadikan mereka untuk pindah ke pekerjaan lain. Ada juga beranggapan bahwa Sebenarnya fenomena karyawan kutu loncat sangat wajar, apalagi di tengah kompetensi bisnis yang kian ketat. Karyawan biasanya akan tergoda dengan penawaran perusahaan kompetitif jika karyawan tersebut bergabung dengan perusahaan. Hal ini biasa dilakukan untuk menggaet karyawan unggulan.

Apa sih alasan mereka sering resign sehingga sering disebut kutu loncat?

Alasan pertama yaitu jenjang karir terbatas karena mempunyai jenjang karir yang gemilang pastinya harapan semua karyawan. namun bagaimana jika dalam pekerjaan itu sangat terbatas? pasti karyawan itu lebih memilih pindah ke pekerjaan yang lebih baik. Karena seseorang berhak memilih yang dia rasa cocok jadi hal tersebut wajar. Yang kedua sistem pengelolaan karyawan buruk. Contohnya sistem pengelolaan karyawan buruk adalah sering terjadi salah hitung dan keterlambatan pemberian gaji/upah. Pasti karyawan merasa akan merasa kecewa karena telat gajian. Dan yang paling sering terjadi adanya konflik. Konflik dalam perusahaan pasti akan selalu ada, baik antara sesame karyawan atau karyawan dengan atasan. konflik menjadi salah satu penyebab terkuat untuk resign.

Eitzz... tapi hal tersebut tidak sepenuhnya itu kesalahan karyawan, bisa jadi karena perusahaan tempat mereka bekerja tidak memiliki pelayanan untuk para karyawan yang buruk. Makannya PR dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan karena untuk menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan para karyawannya. Dengan terjalinnya hubungan baik antara kedunya membuat para karyawan yang merupakan tolak ukur perusahaan mereka merasa nyaman dan giat bekerja jadi, tidak ada pikiran untuk resign dan ganti perusahaan. Karyawan sangat penting dalam sebuah perusahaan karena jumlahnya yang begitu banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun