"Gim pertama kami bisa memegang kendali permainan, tidak membiarkan Koh Sinyo dan Mas Kevin untuk berkembang. Kami menyerang terus walau sempat terkejar poinnya. Di gim kedua kami kehilangan fokus dan poinnya jauh, di gim ketiga kami berusaha bangkit dan fokus kembali untuk mencari serangan," jelas Fikri.
"Saya masih merasa seperti mimpi. Bila ini mimpi, saya tidak mau terbangun. Kami menjalani hari-hari sulit di tahun lalu, tahun ini kami mau bangkit. Semoga ini jadi awal yang baik buat kami," ucap Fikri.
"Tidak menyangka bisa masuk final All England pertama kali. Tapi kami tidak mau terlalu senang dulu karena tugas belum selesai, masih ada final besok," tutur Bagas.
Sementara di sisi lain, Kevin/Marcus mengakui keunggulan juniornya itu.
"Mereka hari ini bermain sangat bagus dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Selamat untuk Bagas/Fikri," ungkap Marcus.
"Kami memang berharap bertemu Bagas/Fikri karena Indonesia akan punya wakil di final. Tapi seperti saya bilang kemarin lawan siapa pun pasti sulit. Kami sudah tahu permainan masing-masing. Mereka bermain tanpa beban dan kami selalu di bawah tekanan," sambung Kevin.
Sungguh luar biasa kejutan malam minggu dari Bagas dan Fikri.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI