"Pada dasarnya manuasia diciptakan dengan kadar kemampuanya masing-masing"
 "ketika tasya sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.. tasya merasa bahwa dia lain dari teman-temanya yang lain.. begitu juga yang dirasakan oleh teman-temanya, bahwa antara tasya dengan teman-teman mempunyai kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya itu saling berbeda."
Apakah intelegeni sama dengan bakat?
Sebelum kita mengetahui apakah intelegensi mempunyai persamaan dengan bakat ataukah tidak. Mari kita pelajari lebih rinci dahulu apa itu intelegeni dan apakah itu bakat. Sebelumnya dalam article yang telah saya tulis, penulis telah menjelaskan singkat tentang apa itu bakat. Sedikit mengulang, bakat merupakan potensi atau kemampuan  yang yang dimiliki oleh semua orang, namun perlu diketahui bahwa bakat  akan terlihat ketia seseorang tersebut mau menunjukkan dan dilatih agar menjadi lebih optimal.
Lantas apa yang dimaksud dengan intelegensi?
Banyak definisi yang menjelaskan tetang intelegensi. Dari beberapa ahli menjelaskan pemgertian tentang intelegensi, salah satunya diantaranya ialah menrut para ahli yang bernama Ifred Binet dan juga Theodore Simon.
Dari keduanya mempunyai  pendapat yang sama mengenai pesengertian Intelegensi yaitu terdapat dalam 3 komponen dalam diri seseorang yakni kemampuan seseorang dalam berfikir sehingga menghasilkan sebuah tindakan, kemampuan seseorang dalam mengubah arah dari sebuah tindakan yang telah dilakukan dan kemampuan seseorang dalam mengkritik dirinya sendiri atau yang disebut dengan audocriticism.Â
Definisi intelegensi menurut pakar ahli salah satunya yang dipaparkan oleh Walters yaitu kemampuan dala diri seseorang dalam memcahkan sebuah masalah. Jadi dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwasanya Intelegensi merupakan sebauh kemampuan mental yang berada dala setiap diri anak dengan cara mengikutsertakan cara berfikir yang rasional, sehingga Intelegensi mampu dilihat dan disimpulkan secara langsung.
Intelegensi merupakan sebuah kemampuan yang berkaitan erat dengan perkembangan kognitif anak. salah satu teori intelegensi yang dijelaskan oleh piaget ialah ada beberapa jenis ynag bersangkutan dengan perkembangan kognitif yakni;
- Intelegensi pada sensori motoric anak. pada tahapan ini faktor intelegensi dimulai sejak dari lahir hingga anak berusia 2 tahun. Ketika anak mulai membangun sebuah pemahaman terhadap dunia dengan cara mengkoordinasi pengalaman yang telah didaptkan melalui fisik juga dengan sensor motoric anak seperti mendengar dan juga melihat dan lain-lain.
- Ada juga Intelegensi terhadap praoperasional anak. pada tahapan ini, pengembangan yang terjadi pada anak ialah pada bahasanya. Anak mulai menirukan atau mempraktekkan nama-nama benda yang ada disekitarnya. Bahasa anak mulai terlatih dengan adanya pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan oleh oarng yang ada disekitarnya.Â
- Intelegesni terhadap operasional anak. setelah pra-operasional, tahapan perkembangan yang terjadi pada anak ialah tahapan operasional. Pada tahapan ini anak mulai memahmi sebauh kenyataan ynag terjadi didepannya. Missal, anak sudah mengetahui perkelompokkan antar jenis-jenis dan tingkatan-tingkatan.
- Ada juga Intelegensi operasional formal. Pada tahapan yang terjadi pada proses perkembangan anak ini, anak mulai mampu beroikir dengan hipoteik atau anak mulai mampu menjelaskan tentang apa yang telah terjadi.
Dari beberapa penjelasan tentang Intelegensi menurut Piaget di atas, dapat kita simpulkan bahwa Intelegsni merupakan kemampuan yang terjadi pada setiap perkembangan-perkembangan anak baik itu aspek perkembangan kognitif, fisik, social-emosional atau yang lain sebagainyya. Point pentiingg dalam hal ini ialah intelegensi merupakan faktor biologis yang terjadi pada satiap perkembangan manusia.
Selanjutnyaa....
Apa yang menjadi perbedaan antara bakat dan intelegensi?
Penulis pernah mendengar percakapan antara seorang ibu yang mempunyai pengetahuan (dibilang) lumayan luas dan seorang ayah yang hanya mengandalkan pengetahuan yang dilihat dari lingkungannya saja. Kisah dari kedua orang tua tersebut yang sedang melihat perkmebangan anaknya semkain hari semakin meningkat dan menunjukkan hal-hal ynag semakin menarik juga mampu menarik perhatian semua orang.
"adila, si gadis mungil berusia 4 tahun. Sejak lahir perkemabngan adila cukup baik untuk anak yang lahir secara normal. Adila sejak kecil sudah mampu menunjukkan bakat yang ia miliki yaitu adila senang sekali dengan kegiatan menggambar, imajinasi adila sejak kecil sangatlah bagus dan menarik perhatian baik itu guru ataupun orang tua. Jadi dapat dikatakan bahwa bakat yang dimiliki oleh adila ialah menggambar / berimajinasi  tinggi. Sedangkan yang dimaksud dengan intelegensi yang telah dijelaskan di atas ialah faktor biologis yang dimiliki oleh setiap orang. Pertanyaannya disini ialah apakah faktor perkembangan adila yang sangat bagus juga pesat tersebut apakah termasuk dengan bakat yang kini dimiliki oleh adila sekarang?
Setelah orang tua tersebut melihat dan saling bertukar pikiran, apakah Intelegensi dan bakat yang dimiliki oleh adila itu suatu hal atau pernyataan yang sama?Â
Dari kejadian cerita diatas dan juga penjelasan tentang bakat dan juga Intelegensi diatas ialah sama sekali tidak mempunyai persamaan dalam arti keduanya. Namun, dari kedunya saling tolak belakang. Mengapa?Â
Sudah sangat jelas sekali bahwa bakat merupakan skill atau potensi yang dipunyai oleh seseorang yang kemaudian dilatih dan terus dilatih hingga menjadi kesanangan dalam diri, juga mampu menuju prestasi anak yang semakin meningkat.Â
Sedangkan Intelegensi sendiri ialah faktor biologis yang terjad pada setiap anak. dan setiap anak pasti akan mengalami berbagai macam perkembangan yang mana hal tersebut di katakana dengan sebuah Intelegensi anak.Â
Memang tidak semua anak mempunyai perkembangan dan kemajuan yang sama, ada anak yang mempunyai keterlambatan dalam berkembang. Namun hal itu tidak sama seklai menjadi sebuah hambatan yang besar bagi orang tua ataupun anak tersebut untuk semakin semangat dalam kehidupanya.Â
Banyak para hali dokter, psikologis atau yang lain yang mampu memberikan pelayanan yang baik bagi anak. jadi hal yang terpenting disini ialah peran orang tua dalam mengontrol juga memperhatikan prses perkembangan anak apakah dapat tumbuh dengan baik ataukah tidak.Â
Semoga dengan tulisan yang saya tulis ini mampu memberikan pengetahuan bahi saya sendiri juga para pembaca. Saya sebagia penulis harap dengan sangat kritik dan sara untuk tulisan saya ini. Terimaksih dan sekian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H