Mohon tunggu...
Tsananiyatus Salamah
Tsananiyatus Salamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

apaayaaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemahaman Aksiomatik Konsep Wujud

2 Oktober 2023   20:47 Diperbarui: 3 Oktober 2023   07:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hai teman teman, kali ini kita akan membahas pemahaman aksiomatik tentang konsep wujud. Kalian pasti sering dengar kan kata wujud,pasti juga kebayang-bayang dipikiran wujud itu apasi, pasti kita sering kepikiran tentang itu. Nahhh mari kita bahas disini, simak dengan seksama yaa teman teman agar lebih tau apasi wujud itu, yuk yukkk!!!.Jadi, "wujud" itu bermakna "ada", "ada" adalah "wujud". Jadi setiap yang ada itu wujud. Ga mungkin kan kalo gaada tapi disebutnya wujud, pasti kebalikan dari wujud yaitu ghoib. "Ada" disini ialah sesuatu yang benar adanya, benar keberadaannya. Pasti temen temen juga timbul pertanyaan "lah emang wujud itu disandarkan ke siapa si" nahh jadi, wujud disini itu mengarah kepada Tuhan atau sang Pencipta. 

Wujud disini berarti bahwa Tuhan itu memang benar adanya, dia ada tanpa perantara, tidak seperti kita yang membutuhkan perantara. seperti, kita ada kita lahir di dunia pasti memiliki perantara kan yaitu ibu kita yang melahirkan, tetapi hal ini tidak diterapkan kepada Tuhan atau sang pencipta kita. Tuhan ada tanpa perantara, diri-Nya tidak dilahirkan dan tidak melahirkan.


Tuhan juga tidak bisa di definisikan lewat kata-kata, pokoknya Tuhan tuh maha agung banget seperti yang telah di ajarkan pada waktu sekolah dasar tentang sifat-sifat Tuhan.

 Pembagian wajib dibagi menjadi 2 yaitu Wajibul wujud dan Mumkinul wujud. Apa itu wajibul wujud? Jadi, wajibul wujud adalah wajib yang mana dirinya tidak membutuhkan elemen elemen lain atau bisa kita sebut dengan wujud yang dimana dirinya ada tanpa perantara orang lain, yaitu Tuhan. Sedangkan mumkinul wujud adalah wujud yang mana dirinya ada dengan membutuhkan perantara orang lain, dengan kata lain dirinya ada karna adanya sebab yang lain. sederhananya adanya sebab akibat. Contoh kita sebagai anak, tidak mungkin ada dengan sendirinya pasti ada penyebab kita ada di dunia atau perantara yaitu ibu kita, orang tua kita. Dapat disimpulkan bahwa dirinya ada karena adanya sebab lain. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun