Pengelolaan Arkeologi Maritim
Arkeologi maritim adalah bidang studi yang fokus pada warisan budaya yang terletak di bawah permukaan laut, seperti bangkai kapal, artefak bersejarah, dan kota-kota yang tenggelam. Potensi ini merupakan aset berharga bagi pariwisata dan penelitian sejarah. Untuk melindungi dan mengelola sumber daya ini, teknologi modern memainkan peran yang sangat penting:
1. Pemindaian Bawah Air (Sonar dan Lidar)
Teknologi pemindaian bawah air, seperti sonar multibeam dan lidar, memungkinkan pemetaan dasar laut dengan tingkat detail yang tinggi. Dengan kemampuan ini, identifikasi situs arkeologi menjadi lebih mudah, karena teknologi ini dapat mendeteksi bentuk-bentuk struktur atau kapal yang terbenam.
2. Robot Penyelam (ROV dan AUV)
Remotely Operated Vehicles (ROV) dan Autonomous Underwater Vehicles (AUV) adalah robot yang dirancang untuk eksplorasi bawah laut, dilengkapi dengan kamera dan sensor untuk memeriksa situs arkeologi tanpa membahayakan manusia. ROV biasanya digunakan untuk survei awal, sementara AUV lebih tepat untuk eksplorasi mendalam.
3. Pengawetan Artefak
Setelah artefak berhasil ditemukan, teknologi pengawetan seperti vakum pendingin dan penyemprotan resin diterapkan untuk melindungi artefak dari kerusakan akibat perubahan lingkungan.
4. Digitalisasi Warisan Bawah Laut
Melalui pemodelan 3D dan teknologi realitas virtual (VR), situs arkeologi bawah laut dapat diakses oleh publik tanpa harus menyelam. Proses digitalisasi ini tidak hanya memudahkan akses, tetapi juga mendukung studi dan pelestarian data sejarah yang lebih lanjut.
Â