Surakarta, 1 Desember 2024 – Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada Februari 2024 mengemukakan bahwa sebanyak 2,1 juta dari 7,2 juta atau setara dengan 29% pengangguran di Indonesia merupakan tamatan SMA. Permasalahan tersebut dapat terjadi akibat dari kebimbangan dan kebingungan lulusan SMA dalam melakukan pengambilan keputusan terkait perencanaan karir. Maka dari itu, perencanaan karir menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh anak SMA.
Guna mendukung siswa SMA di Indonesia untuk memiliki perencanaan karir yang lebih baik, mahasiswa dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta merancang sebuah program promosi kesejahteraan psikologis berbasis welas asih diri untuk menunjang perencanaan karir siswa yang bertajuk “Bina Cita”.
Pengembangan program "Bina Cita" sejalan dengan temuan penelitian dari Maharani dan Oktariana (2020) yang mengungkapkan bahwa kesejahteraan siswa memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks karier. Dengan adanya program promosi kesejahteraan psikologis berbasis welas asih diri, siswa SMA diharapkan dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia kerja nanti, sekaligus mendukung siswa agar dapat membuat keputusan karir yang lebih bijaksana dan memuaskan.
Program "Bina Cita" dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada Oktober hingga November 2024, dengan melibatkan salah satu kelas dari SMA Negeri 2 Klaten yang terdiri atas 32 siswa. Kegiatan utama dalam program ini mencakup asesmen minat, sosialisasi tentang perencanaan karir, pengembangan kesejahteraan psikologis, dan penanaman konsep welas asih diri. Selain itu, siswa juga mengikuti pelatihan praktik, seperti meditasi dan journaling yang berbasis welas asih diri.
Peserta pelatihan memaparkan bahwa mereka jadi lebih memahami minat dan potensi diri mereka setelah mengikuti program "Bina Cita". Di samping meningkatkan pemahaman siswa terkait minat dan perencanaan karir, program “Bina Cita” turut berhasil dalam menanamkan rasa welas asih diri, sebagaimana pendapat seorang siswa, “Saya menjadi lebih tau pentingnya welas asih diri dan saya menjadi lebih sayang dengan diri saya.”
Secara keseluruhan, program “Bina Cita” berhasil meraih tingkat kepuasan yang tinggi, dengan rata-rata penilaian sebesar 4,75/5 berdasarkan umpan balik dari 32 siswa peserta. “Program (promosi kesejahteraan psikologis) ini sangat penting untuk siswa. Saya harap program Bina Cita dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan dapat menggandeng orang tua wali siswa untuk pendidikan karakter yang lebih menyeluruh,” ujar Guru BK dalam sesi evaluasi selepas keberjalanan program.
Dengan adanya program “Bina Cita” ini, tim riset berharap siswa SMA dapat memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan membantu siswa untuk menjadi lebih siap dalam membuat perencanaan karir. Berjalannya program “Bina Cita” tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada Fakultas Psikologi UNS dan SMAN 2 Klaten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H