Mohon tunggu...
Tsamara Amany
Tsamara Amany Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Universitas Paramadina | @TsamaraDKI on Twitter

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenal Ahok

4 Juli 2015   20:14 Diperbarui: 3 Agustus 2015   16:47 8416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara Ahok berbicara dengan saya membuat keadaan semakin cair. Awalnya saya tegang karena akan berbicara dengan seorang gubernur. Namun Ahok justru membawa suasana menjadi makin mengasyikan. Hal ini membuat saya juga lebih aktif memaparkan tantangan-tantangan relawan ke depan.

Saya dengan blak-blakan menceritakan bahwa setiap kali KOMPAK memposting kinerja Ahok di DKI, selalu saja ada serangan terhadap gaya kepemimpinan Ahok. Ketika itu Ahok mengatakan bahwa sosial media juga penting dan memercayakan hal ini kepada relawan.

Ketika pembicaraan berakhir, Ahok berdiri untuk foto bersama anak-anak kanker. Saya hanya tersenyum memandangi panggung. Namun Ahok memanggil saya, “Foto, foto, foto”. Saya hanya mempersilahkan Ahok untuk berfoto bersama yang lainnya. Lagi-lagi beliau mengajak saya untuk foto di atas bersamanya dan anak-anak kanker lainnya. Barulah akhirnya saya naik ke atas panggung tersebut.

Jika kalian sudah membaca cerita singkat saya di atas, sebagai manusia yang rasional – bukan sebagai pembenci atau pencinta – di mana kalian akan tempatkan nama Ahok?

Ahok adalah pejabat yang santun. Beliau santun kepada rakyatnya, tidak menaruh sekat. Ahok tidak menempatkan dirinya sebagai gubernur, tapi sebagai pelayan rakyat.

Ahok adalah pejabat yang ramah. Tidak segan menceritakan segala masalah yang ia hadapi kepada rakyatnya. Tidak segan pula mendengarkan cerita rakyatnya di tengah kesibukan.

Ahok memang kasar. Tapi bukan kepada rakyatnya. Kasarnya Ahok hanya untuk koruptor dan PNS yang tidak mau bekerja untuk rakyat. Kasarnya Ahok adalah bentuk kecintaannya kepada rakyatnya. Kekasaran Ahok hadir karena kemunafikan para pejabat DKI yang menjadikan APBD sebagai sapi perah mereka.

Ahok mungkin suka marah. Ahok mungkin emosional. Ahok kalau ngomong tidak tertata. Ahok punya banyak kekurangan.

Tapi sat yang pasti: Ahok adalah pejabat yang sangat mencintai DKI Jakarta dan warganya. Beliau merendah di depan warganya, namun beliau akan maju paling depan melawan para penjahat bertopeng santun yang ingin mencuri uang warga.

Oleh karena itu, kenalilah Ahok. Jangan membenci tanpa mengetahui siapa Ahok sesungguhnya.

Tak kenal maka tak sayang..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun