Mohon tunggu...
Tsalsa Rosyanda putri
Tsalsa Rosyanda putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Good communication skills, as well as high social skills and self-confidence.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbahasa Inggris Sejak Dini

13 Juli 2024   15:15 Diperbarui: 13 Juli 2024   15:41 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh:

Tsalsa Rosyanda Putri dan Iyan Sofyan

(Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris dan Dosen PG PAUD Universitas Ahmad Dahlan)


Pentingnya penguasaan bahasa Inggris di era globalisasi semakin tak terbantahkan. Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yang digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga teknologi. Mengingat peran vital bahasa Inggris, mempelajarinya sejak usia dini menjadi strategi penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. 

Banyak sekolah di Indonesia yang sudah memiliki Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran nya. 

Namun, masih banyak juga sekolah di beberapa daerah di Indonesia yang belum memiliki pelajaran Bahasa Inggris. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus berpartisipasi dalam meningkatkan minat belajar Bahasa Inggris sejak dini (Kompasiana, 2023).

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak memiliki kemampuan alami dalam mempelajari bahasa baru. Pada usia dini, otak anak masih sangat plastis dan mampu menyerap informasi dengan lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan orang dewasa. 

Oleh karena itu, memperkenalkan bahasa Inggris pada anak-anak sejak dini dapat memanfaatkan periode emas perkembangan bahasa mereka. Anak-anak yang belajar bahasa Inggris dari usia dini cenderung memiliki pengucapan yang lebih baik dan kefasihan yang lebih alami. Selain aspek linguistik, pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini juga memberikan manfaat kognitif. 

Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar bahasa kedua cenderung memiliki keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi, dan kemampuan multitasking yang lebih baik. Pembelajaran bahasa Inggris juga dapat meningkatkan kemampuan memori dan konsentrasi anak, yang berdampak positif pada prestasi akademik mereka di sekolah.

Mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak usia dini memerlukan pendekatan yang unik dan berbeda dibandingkan dengan mengajar orang dewasa. Anak-anak memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dan cenderung belajar lebih baik melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan. Oleh karena itu, metode pengajaran harus dirancang untuk menarik minat mereka dan membuat proses belajar menjadi sebuah petualangan yang menyenangkan. 

Penggunaan media visual dan audio, seperti gambar, video, dan lagu, sangat efektif dalam membantu anak-anak memahami dan mengingat kosakata baru. Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah penggunaan lagu dan musik dalam proses belajar. Lagu-lagu anak-anak dalam bahasa Inggris tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan kosakata dan struktur kalimat dasar. 

Melalui melodi dan ritme yang mudah diingat, anak-anak dapat dengan cepat menguasai kata-kata dan frasa baru tanpa merasa terbebani. Selain itu, menyanyikan lagu bersama-sama juga dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan mendengar anak-anak secara alami.

Permainan edukatif juga memainkan peran penting dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi anak-anak usia dini. Permainan seperti flashcards, teka-teki, dan permainan peran dapat membuat proses belajar menjadi interaktif dan dinamis. 

Misalnya, bermain peran sebagai karakter dalam cerita atau menggunakan boneka untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dapat merangsang imajinasi anak-anak dan membuat mereka lebih antusias dalam belajar. Permainan ini tidak hanya membantu dalam penguasaan bahasa, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif mereka.

Cerita dan buku bergambar adalah alat lain yang sangat efektif dalam mengajarkan bahasa Inggris. Membaca cerita bersama anak-anak dapat memperkenalkan mereka pada kosakata baru dan struktur kalimat dalam konteks yang bermakna. 

Buku bergambar dengan ilustrasi yang menarik dapat membantu anak-anak memahami cerita dengan lebih baik dan meningkatkan keterampilan membaca mereka. Selain itu, diskusi tentang cerita yang telah dibaca dapat mendorong anak-anak untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Ciptakan lingkungan yang imersif di mana anak-anak sering mendengar dan menggunakan bahasa Inggris dalam situasi sehari-hari. 

Ini bisa dilakukan dengan mengintegrasikan bahasa Inggris dalam aktivitas rutin seperti makan, bermain, atau bahkan saat bepergian. Misalnya, orang tua dan pengajar dapat memberikan instruksi sederhana dalam bahasa Inggris atau menamai benda-benda di sekitar rumah dalam bahasa Inggris. Melalui paparan bahasa yang konsisten, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan terbiasa dengan bahasa tersebut, yang pada gilirannya akan meningkatkan kefasihan mereka.

Untuk mendukung pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini, sangat disarankan agar orang tua dan pengajar bekerja sama secara aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan interaktif. Orang tua dapat melibatkan anak-anak dalam kegiatan sehari-hari yang menggunakan bahasa Inggris, seperti membaca buku, menonton program edukatif, dan bermain permainan bahasa. 

Sekolah dan lembaga pendidikan harus menyediakan kurikulum yang menarik dan metode pengajaran yang inovatif untuk menstimulasi minat belajar anak. Selain itu, partisipasi dalam program komunitas yang berfokus pada pembelajaran bahasa Inggris dapat memperkaya pengalaman belajar anak dan memperkuat keterampilan sosial mereka. Dengan dukungan yang konsisten dan menyeluruh, anak-anak akan lebih termotivasi dan berhasil dalam menguasai bahasa Inggris sejak dini.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun