Mohon tunggu...
Nikmatull Tsalasa Putri
Nikmatull Tsalasa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nikmatull Tsalasa Putri. Boyolali, 6 Maret 2004. Mahasiswa S-1 Matematika, Universitas Sebelas Maret. Duta Seni dan Misi Kebudayaan Pelajar Kabupaten Boyolali.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Lonjakan Harga Bahan Pokok Menjelang Lebaran

10 April 2023   16:50 Diperbarui: 10 April 2023   20:48 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lonjakan harga bahan pokok menjelang lebaran sudah menjadi tren setiap tahunnya. Lonjakan harga bahan pokok ini biasa terjadi di pasar, swalayan, supermarket, dan tempat-tempat perbelanjaan lainnya. Bahan pokok yang harganya sering naik menjelang lebaran yaitu, cabai, beras, daging, minyak goreng, telur, dan bumbu-bumbu dapur. Ketika bulan Ramadhan tiba, seharusnya jumlah permintaan terhadap bahan pokok berkurang. Namun, yang terjadi dari tahun ke tahun jumlah yang diminta semakin meningkat.

Lonjakan harga bahan pokok terjadi karena naiknya permintaan masyarakat seiring dengan meningkatnya aktivitas konsumsi selama bulan Ramadhan dan menjelang lebaran yang tidak disertai dengan pasokan barang. Sebagai contoh,  dalam catatan Kemendag di 20 pasar induk pada Maret 2023, rata-rata pasokan bawang merah sebesar 55,18 ton per hari, sedangkan rata-rata pasokan cabai seminggu terakhir sebesar 326.000 ton per hari di bawah pasokan normal. Hal ini mengakibatkan harga cabai naik 37,45% dari Rp52.600 per kilogram (kg) menjadi Rp72.300 per kilogram. Faktor lain yang dapat memengaruhi kenaikan harga bahan pokok adalah meningkatnya biaya transportasi dan distribusi, serta faktor cuaca dan iklim yang memengaruhi produksi pertanian.

Selain itu, sering terjadi praktik penimbunan atau spekulasi harga oleh beberapa pihak yang ingin memperoleh keuntungan lebih besar. Namun, peningkatan harga yang terjadi tidak selalu sama setiap tahunnya dan dapat berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi naiknya harga bahan pokok menjelang lebaran yaitu memperkuat pengawasan terhadap penjual melalui operasi pasar, menstabilkan pasokan bahan pokok melalui impor atau pengadaan dari daerah yang memproduksi bahan pokok, serta perbaikan akses transportasi dan distribusi yang rusak guna memperlancar proses penditribusian barang sehingga dapat menekan harga jual.

Adapun upaya untuk menghindari dampak lonjakan harga bahan pokok dari segi konsumen, antara lain dengan membuat persediaan bahan pokok secara bertahap sejak awal Ramadhan atau bahkan sebelumnya, membandingkan harga dari beberapa tempat belanja untuk memperoleh harga terbaik, dan dapat dilakukan dengan mengganti bahan pokok yang lebih murah dan terjangkau, seperti mengganti beras dengan jagung atau tepung, dan memasak dengan bahan-bahan yang lebih sederhana namun tetap bergizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun