"Harusnya umur segini anak udah bisa ngomong lancar loh, Bun."
Kalimat seperti itu pasti bikin overthinking para orangtua, bukan? Siapa sih orangtua yang gak khawatir tentang pertumbuhan buah hati yang mungkin terganggu? Terutama ketika dirasa Si Anak agak tertinggal dengan anak seusianya.
Tentunya sebagai orangtua kita menginginkan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak kita, oleh karena itu penting untuk memahami berbagai macam keterlambatan pertumbuhan. Hal-hal tersebut secara garis besar berkaitan dengan istilah Global Developmental Delay, jika ini pertama kalinya kamu tahu istilah itu, jangan khawatir, yuk simak artikel ini dan kenali lebih jauh apa itu global developmental delay!
Apa itu global developmental delay?
Global developmental delay umumnya terjadi pada umur dibawah 5 tahun. Keterlambatan perkembangan didefinisikan bila terdapat adanya keterlambatan paling sedikit dalam 2 aspek perkembangan.
Diketahui bahwa 30% anak di dunia mengalami keterlambatan perkembangan mulai dari yang ringan hingga berat, dan sebanyak 5-10% di antaranya memasuki fase global developmental delay atau lebih beratnya lagi, autisme.
"Penting bagi setiap orang tua agar dapat mendeteksi sedini mungkin terkait perkembangan anak, terutama pada usia kurang dari lima tahun agar dapat menanganinya dengan perawatan dan pengobatan yang tepat," kata dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, dokter spesialis anak dan founder dari Tentang Anak Official, dikutip dari webinar Global Developmental Delay.
Apa penyebab global developmental delay?
Seorang anak dikatakan normal dalam perkembangan ketika interaksi faktor genetik dan lingkungan (bio-fisiko-psikososial) saling mengoptimalkan. Selain bawaan genetik, lingkungan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang Si Anak. Bahkan dalam psikologi, gen tidak secara otomatis mengakibatkan sifat bawaan, tetapi lebih memberi kesiapan untuk merespon lingkungan atau mencari jenis lingkungan tertentu.
Menurut data dari South City Council, kondisi yang paling umum menyebabkan GDD pada anak adalah kelainan kromosom dan/atau genetik, dan kelainan struktur atau perkembangan otak atau sumsum tulang belakang.
Jadi, pengaruh lingkungan sangat kompeks terhadap perkembangan anak. Lingkungan tidak hanya meyempit di lingkup keluarga, tetapi segala sesuatu di sekitar yang dapat menimbulkan persepsi seperti, masyarakat sekitar, lingkungan biologis, fisik, ekonomi bahkan sosial-budaya. Perkembangan anak yang baik juga berarti terpenuhinya kebutuhan anak akan asuh, asupan gizi dan kasih sayang.
Selain dua hal di atas, ada juga hal hal lain yang menyebabkan global developmental delay, seperti:
- Minimnya penglihatan dan pendengaran akibat bawaan genetik
- Malnutrisi
- Pengabaian fisik
- Kekurangan oksigen saat melahirkan
- Penggunaan akohol saat kehamilan
- Kelahiran prematur
Apa saja gejala global developmental delay?
Ada banyak tanda atau ciri anak mengalami global developmental delay, untuk mencegah segala sesuatunya menjadi lebih buruk, penting bagi para orangtua untuk mengenali gejala yang mungkin tampak apabila anak alami global developmental delay. Berikut adalah gejala yang dapat diwaspadai orangtua:
- Mengalami kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain.
- Mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu.
- Mengalami kesulitan dengan pemecahan masalah atau pemikiran yang logis.
- Mengalami kesulitan bergerak seperti berguling, duduk, merangkak, dan berjalan di usia yang seharusnya sudah mampu.
- Belajar dan berkembang lebih lambat daripada anak-anak lain seusia mereka.