Mohon tunggu...
Tsabita Qurrotul Aini Achmad
Tsabita Qurrotul Aini Achmad Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang

Saya memiliki hobi menyanyi, karena menyanyi adalah cara saya untuk berbagi perasaan dan menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Orang Tua dalam Pembiasaan Bahasa Indonesia yang Tepat Sejak Usia Dini

19 November 2024   22:14 Diperbarui: 19 November 2024   22:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa adalah alat komunikasi yang fundamental dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pemersatu yang menghubungkan berbagai suku dan budaya. Namun, pembiasaan penggunaan bahasa yang tepat, khususnya bahasa Indonesia, harus dimulai sejak usia dini. Dalam konteks ini, orang tua memegang peranan yang sangat penting. Artikel ini akan membahas peran orang tua dalam pembiasaan bahasa Indonesia yang tepat pada anak-anak mereka, serta dampak positif dari pembiasaan ini terhadap perkembangan bahasa dan identitas budaya anak.

Pentingnya Pembiasaan Bahasa Sejak Dini

1. Tahap Perkembangan Otak Anak

Pada usia dini, otak anak berada dalam fase perkembangan yang pesat. Menurut penelitian dari National Institute of Child Health and Human Development, 90% perkembangan otak terjadi sebelum anak berusia lima tahun. Selama periode ini, anak-anak sangat peka terhadap lingkungan sekitar mereka dan dapat menyerap informasi baru dengan cepat, termasuk bahasa. Oleh karena itu, pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat di rumah sangat penting untuk membangun fondasi komunikasi yang kuat.

2. Pengaruh Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah tempat pertama di mana anak belajar berbahasa. Menurut Dr. Hartati, seorang ahli linguistik dari Universitas Indonesia, interaksi verbal antara orang tua dan anak sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Jika orang tua sering menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, anak-anak cenderung akan meniru pola bicara tersebut. Sebaliknya, jika orang tua menggunakan bahasa yang tidak baku atau kata-kata slang seperti "mamam" alih-alih "makan," anak-anak akan lebih cenderung menggunakan istilah tersebut dalam komunikasi sehari-hari.

Mengapa Tidak Boleh Menggunakan Kata "Mamam"?

  1. Kejelasan dalam Komunikasi:
    Kata "makan" adalah istilah yang formal dan tepat dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, "mamam" adalah istilah tidak baku yang lebih bersifat informal dan sering kali dianggap sebagai bahasa anak-anak. Jika anak terbiasa menggunakan kata "mamam," mereka mungkin kesulitan ketika berkomunikasi di lingkungan yang lebih formal, seperti di sekolah atau saat berbicara dengan orang dewasa.
  2. Pengembangan Kosakata:
    Menggunakan kata-kata yang tepat membantu anak-anak mengembangkan kosakata mereka dengan baik. Ketika anak diajarkan untuk menggunakan kata "makan," mereka belajar tentang struktur bahasa dan cara berkomunikasi yang benar. Ini akan membantu mereka ketika mereka mulai belajar membaca dan menulis di sekolah.
  3. Membangun Kebiasaan Positif:
    Kebiasaan berbicara dengan kata-kata yang tepat akan membentuk pola pikir anak tentang bagaimana berkomunikasi dengan baik. Dengan membiasakan anak mengatakan "makan," orang tua membantu anak memahami pentingnya menggunakan bahasa yang sesuai dalam berbagai situasi.

Peran Orang Tua sebagai Model Bahasa

1. Menjadi Contoh yang Baik

Orang tua berfungsi sebagai model bagi anak-anak mereka. Cara orang tua berbicara, kosakata yang digunakan, dan cara mereka berkomunikasi akan ditiru oleh anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik dalam penggunaan bahasa Indonesia. Misalnya, ketika berbicara dengan anak-anak, orang tua sebaiknya menggunakan kalimat lengkap dan kosakata yang sesuai.

Contoh:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun