Tahukah kalian apa itu teman sebaya dan apakah teman sebaya itu berpengaruh untuk kehidupan kita sehari hari ?Â
Kali ini kita akan membahas tentang teman sebaya dan pengaruh nya untuk kehidupan sehari-hari, pengertian dari teman sebaya adalah hubungan interaksi sosial yang didasarkan pada persamaan usia, kebutuhan, minat, dan sering menemani kita dalam kehidupan sehari hari baik dalam masalah formal maupun informal.
Teman sebaya biasanya adalah teman sekelas, teman rumah, atau teman yang sering bermain bersama di luar sekolah. teman sebaya dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari hari karna kita sering berinteraksi dengan mereka, jadi kadang tanpa sadar kita terpengaruh dengan meraka dalam hal yang baik maupun buruk.
Karena teman sebaya dapat mempengaruhi kita, lebih baik kita mencegah terjadinya pengaruh buruk itu dengan memilih dalam berteman, kita boleh berteman dengan siapapun tapi kita harus melihat sifat mereka dan kebiasaan mereka apakah itu baik untuk kita atau tidak, jika tidak lebih baik kita memberi jarak dalam berteman supaya tidak terpengaruh ke hal yang buruk, atau kamu bisa menjadikannya teman jika kamu merasa mampu membantu dia menghilangkan sifat buruknya.
Kita tidak boleh memilih teman berdasarkan kan harta maupun fisiknya, karena harta dan fisik tidak bisa menandakan apakah perilaku dan hati nya baik atau burukÂ
Teman sebaya dapat memberi pengaruh baik, seperti :
* Belajar Berinteraksi: Teman sebaya membantu belajar cara bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan menyelesaikan masalah bersama
* Meningkatkan Keterampilan Sosial: Teman sebaya menumbuhkan belajar keterampilan sosial penting, seperti empati dan simpati, persahabatan, dan saling mendukung dalam berbagai keadaan
* Membentuk perilaku dan kebiasaan : Perilaku teman sebaya cenderung diikuti untuk mencoba hal baru dan sebagai tambahan wawasan sekaligus mempengaruhi keputusan pilihan misal pakaian, music dan hobi lainnya.
Teman sebaya juga dapat memberi pengaruh buruk, seperti :
* Melakukan tindak kriminal: Teman sebaya dapat mempengaruhi kita untuk melakukan hal buruk seperti bullying, vandalisme, tawuran, dan lainnya.
* Kehilangan rasa percaya diri: ketika kita menyampaikan pendapat, namun tidak di dengar dan membuat kita tidak mau menyampaikan pendapat lagi , atau ketika kita terhasut melakukan hal buruk, lalu ketika dia menyadari bahwa dia telah melakukan hal yang salah dia akan merasa malu untuk bertemu banyak orang.
* Berani membantah: Biasanya hal ini terjadi secara spontan, dikarenakan kekurangan koneksi antara anak dan orang tua yang menyebabkan seorang anak berani membantah orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H