Kegiatan Skrining Kesehatan Sivitas UM, Sebagai Bentuk Pengembangan Kampus Sehat di Lingkungan Universitas Negeri Malang

Sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi, Kementerian Kesehatan RI mengajak Perguruan Tinggi di Indonesia berkomitmen untuk menyelenggarakan Kampus Sehat dalam mendukung dan mendorong setiap civitas akademika serta masyarakat di lingkungan kampus untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup sehat.

Program Kampus Sehat ini merupakan sinergitas upaya promotif dan preventif kesehatan dalam menurunkan tingkat prevalensi penyakit dan faktor risikonya di lingkungan kampus. Dengan demikian, status kesehatan seluruh civitas kampus dapat terkontrol dengan baik dan derajat kesehatan pun meningkat.

Oleh karena itu, sebagai bentuk upaya dalam mendukung gerakan kampus sehat, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan Skrining Kesehatan bagi civitas UM. Sebelumnya, Tim Pengabdian telah melakukan analisis situasi dengan hasil lebih dari setengah total responden (51%) jarang melakukan aktifitas fisik, 37.6% memiliki berat badan berlebih, serta hanya 60% responden yang mengonsumsi buah dan sayur secara rutin.

Tim Pengabdian Masyarakat UM melakukan kegiatan skrining kesehatan bersamaan dengan kegiatan Dies Natalis UM ke-68. Kegiatan ini didanai langsung oleh PNBP UM 2022 dan diketuai oleh Ibu Tika Dwi Tama, S.K.M., M.Epid. yang merupakan salah satu Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini juga dibantu oleh anggota Tim Pengabdian, diantaranya Rany Ekawati, S.K.M., M.P.H, Windy Chusniah R., S.K.M., M.Kes, dr. Erianto Fanani, M.KKK. Selain itu, ada beberapa mahasiwa yang ikut berperan dalam kegiatan pengabdian ini, yakni Alvisar Afandi dan Puspasari Meisya Dini.

Dok Pribadi

Kegiatan pengabdian ini berlangsung pada hari Minggu, 16 Oktober 2022 berlokasi di sebelah utara lapangan tenis Universitas Negeri Malang. Tujuan dari kegiatan skrining ini untuk mendeteksi dini bagaimana status kesehatannya, terkait dengan IMT, faktor risiko, serta riwayat penyakit civitas UM. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, serangkaian kegiatan yang dilakukan yakni ada 5 tahapan. Tahapan pertama melakukan pengisian NIK  dan pengisian biodata. Tahapan kedua dilakukan wawancara terkait dengan factor risiko penyakit tidak menular pada diri sendiri dan pada keluarga. 

Kemudian di tahapan ketiga dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menilai Indeks Masa Tubuh (IMT), serta dilakukan pengukuran lingkar perut. Pada tahap keempat dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu. 

Terakhir, di tahapan kelima dilakukan identifikasi factor risiko penyakit tidak menular serta edukasi terhadap civitas UM untuk melihat bagaimana tindak lanjut kesehatan yang sebaiknya dilakukan. 

Setelah itu, nanti hasil dari skrining tersebut akan direkap dan dilaporkan pada Tim Pengabdian di bagian Medis sebagai bentuk tindak lanjut program Kampus Sehat di Universitas Negeri Malang.

Selama kegiatan ini berlanngsung, banyak civitas UM yang sangat antusias untuk melakukan skrining kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan panjangnya antrian yang ada pada stand pos kesehatan tersebut. Para civitas UM juga terlihat antusias dalam melakukan konsultasi kesehatan terkait hasil skriningnya kepada tim bagian dokter yang bertugas dalam kegiatan. 

Dengan adanya kegiatan skrining kesehatan, diharapkan dapat mengetahui status kesehatan para civitas UM, yang nantinya tim kesehatan akan berkelanjutan untuk tetap memantau dan mengontrol kondisi kesehatan civitas UM. Selain itu, dengan terlaksananya kegiatan skrining ini diharapkan para civitas UM dapat lebih menjaga pola hidup sehatnya sehingga derajat kesehatan civitas UM dapat meningkat.