psikolog. Masalah keluarga, finansial, kehidupan kerja, kehidupan pribadi, dan sebagainya. Meskipun begitu, pergi ke psikolog tidak harus melulu tentang masalah. Seseorang bisa saja pergi ke psikolog untuk mengeksplorasi diri dan meningkatkan kualitas hidup secara umum.Â
Ada banyak alasan seseorang ingin berkonsultasi denganSebagaimana pengalaman pertama lainnya, pergi ke psikolog pertama kali bisa jadi membingungkan. Kamu mungkin bertanya-tanya terkait ekspektasi apa yang perlu kamu pasang, atau situasi seperti apa yang akan kamu hadapi nanti.Â
Berikut ini adalah 6 hal yang penting untuk diketahui sebelum ke psikolog:
Gugup itu wajar, tapi jangan bohong
Setelah lama menimbang-nimbang, kamu akhirnya memutuskan untuk pergi ke psikolog. Sesampainya di sana, kamu merasa gugup dan cemas. Kamu membayangkan orang yang baru saja kamu temui ini akan mengetahui segala hal tentang kamu.
Keinginan berbohong mulai muncul. Kamu mungkin akan berbohong terkait kebiasaan kamu sehari-hari, atau bagaimana kamu menghadapi stres. Kamu merasa malu akan dirimu.
Akan tetapi, berbohong akan menunda proses perubahan. Psikolog tidak dapat membantu kamu secara optimal jika keadaanmu saat ini tidak tergambar sepenuhnya.Â
Ingat bahwa kamu menginvestasikan waktu, biaya dan tenaga yang kamu miliki untuk pergi ke psikolog. Dengan berbohong, kamu akan membuat upayamu sia-sia.
Psikolog bukan cenayang
Psikolog menggunakan 'alat-alat' seperti wawancara, observasi, atau kuesioner untuk menggali kepribadian dan gejala-gejala suatu gangguan yang dimiliki seseorang.
Psikolog tidak akan tahu segala hal tentang dirimu hanya dengan melihat sekilas. Oleh karena itu, terutama di sesi pertama, persiapkan diri untuk mengisi kuesioner dan menjawab berbagai pertanyaan terkait dirimu.
Menemukan psikolog yang cocok membutuhkan waktu
Setiap psikolog memiliki gaya khas dan pendalaman teori yang berbeda-beda.
Psikolog yang memiliki bidang penanganan yang sama pun akan berbeda satu sama lain, karena seorang psikolog adalah seorang manusia. Bagaimanapun juga, penggunaan metode-metode psikoterapi atau konseling akan bergantung pada penggunanya, yaitu psikolog.