Working memory menandakan kapasitas individu dalam mempertahankan informasi dan memperbaharui aspek-aspek terkait informasi tersebut seiring bertambahnya informasi yang masuk.
Working memory membantu individu untuk melakukan berbagai tugas dan kegiatan tanpa melupakan apa yang sedang dikerjakannya. Kemampuan ini juga bekerja ketika individu mempelajari sesuatu.
Ketika working memory terganggu, individu akan mengalami kesulitan dalam mempelajari hal-hal baru. Individu juga akan kesulitan untuk berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya dengan tangkas.Â
Kemampuan seseorang dalam membuat keputusan juga akan terganggu. Dalam membuat keputusan, seseorang perlu mempertimbangkan risiko dan konsekuensi dari berbagai pilihan yang ada.
Terganggunya kemampuan ini pada orang dengan depresi menyebabkan orang tersebut menjadi indecisive, karena beban mental untuk mempertimbangkan pilihan dalam keputusan terasa lebih berat dan menyulitkan.
Executive function (keberfungsian eksekutif)
Executive function merupakan kemampuan individu untuk mampu memonitor dan mengatur proses pikirannya sedemikian rupa sehingga memunculkan perilaku-perilaku yang berorientasi tujuan.
Executive function mencakup tiga fungsi kognitif, yaitu: inhibition, cognitive flexibility, dan working memory.
Inhibition merupakan kemampuan untuk menghambat respon-respon yang 'otomatis' dari diri seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari, inhibition berguna untuk menghambat ruminasi pikiran negatif atau emosi yang menahan kamu dari bekerja. Atau, menghambat keinginan untuk scroll tiktok dan instagram ketika pelajaran di kelas sedang berlangsung.
Kemampuan cognitive flexibility terletak pada bagaimana kamu mengatur dan mengganti prioritas pada hari itu. Misalkan, setelah mengatur prioritas untuk satu hari, satu urusan penting mendadak muncul, yang mengharuskan kamu untuk mengatur ulang prioritasmu.