Mohon tunggu...
Tsabit
Tsabit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kadang menulis, kadang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan Pilihan

Cara Menjadi Pendengar yang Baik: Lakukan 5 Hal Ini

21 Juli 2023   09:15 Diperbarui: 21 Juli 2023   09:18 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pembicara yang baik merupakan suatu hal yang relatif mudah. Begitu banyak buku dan pendidikan non-formal yang membahas tentang menjadi pembicara yang baik.

Lain lagi dengan menjadi pendengar yang baik. Sejak masih di bangku SD, kita selalu didorong untuk menjadi pembicara yang percaya diri, tetapi jarang menjadi pendengar yang baik. 

Padahal, menjadi pendengar yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan hubungan. Entah itu hubungan dengan pasangan, keluarga, teman, rekan kerja maupun atasan kerja. Komunikasi tidak akan berjalan lancar jika kita gagal mendengarkan lawan bicara.

Tetapi, sebagaimana kemampuan-kemampuan lainnya, kemampuan mendengarkan juga bisa dilatih. Untuk menjadi pendengar yang baik, Anda bisa mulai dari melakukan 5 hal ini:

1. Pertahankan kontak mata yang sesuai

Kontak mata yang sesuai menunjukkan perhatian dan ketertarikan kepada pembicara. Mempertahankan kontak mata adalah salah satu komunikasi nonverbal yang harus dimiliki oleh seorang pendengar yang baik.

Namun, perhatikan pula konteks dan karakteristik dari orang yang sedang diajak bicara. Untuk beberapa orang, kontak mata yang terlalu intens dapat mengintimidasi.

2. Amati gestur dan ekspresi pembicara

Gestur dan ekspresi merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal memberikan kita banyak informasi terkait konteks pembicaraan. 

Ada banyak pesan yang bisa ditangkap dari gestur dan ekspresi orang lain ketika berbicara. 

Perasaan orang tersebut, tingkat energi orang tersebut ketika bercerita, bagaimana suatu peristiwa berdampak pada pikiran orang tersebut, dan sebagainya.

Dengan mengamati hal-hal tadi, pendengar dapat memahami konteks pembicaraan dengan lebih baik.

3. Respon dengan parafrase

Untuk menjadi pendengar yang baik, Anda harus menunjukkan bahwa diri Anda menangkap dan memahami konten pembicaraan.

Anda bisa menunjukkan hal ini dengan memparafrase kalimat yang diujarkan oleh pembicara. 

Pertama-tama, pastikan bahwa pembicara sudah menyelesaikan kalimatnya. Kemudian, perhatikan peristiwa apa yang sedang diceritakan, dan bagaimana peristiwa tersebut berdampak pada si pembicara.

Kemudian, refleksikan apa yang Anda tangkap dari konten pembicaraan tersebut kepada pembicara. Misalnya, "Jadi, kamu belum terbiasa dengan pekerjaan barumu?"

Selain menunjukkan bahwa Anda mengikuti arah pembicaraan, merespon dengan parafrase juga dapat mengklarifikasi informasi-informasi yang belum jelas.

4. Tanyakan lebih lanjut dengan pertanyaan terbuka

Selain merespon dengan parafrase, Anda bisa menunjukkan ketertarikan Anda terhadap pembicaraan dengan pertanyaan terbuka. 

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang menuntut jawaban yang luas dan panjang. Untuk menanyakan pertanyaan terbuka, hindari pertanyaan yang memiliki jawaban ya/tidak.

Gunakan kata penanya seperti apa dan bagaimana untuk membuat pertanyaan terbuka.

Misalnya, "Apa saja kesulitan yang kamu rasakan di pekerjaan barumu?"

5. Jangan berikan nasihat jika tidak diminta

Sadari bahwa tidak semua orang berbicara kepada Anda untuk menyelesaikan masalah.

Terkadang, seseorang bercerita hanya untuk mengeluarkan stres yang terpendam di dalam dirinya. Seseorang juga dapat bercerita untuk mendapatkan kenyamanan selepas seharian bekerja atau belajar.

Anda mungkin merasakan keinginan untuk memberikan nasihat dan meminta orang tersebut untuk menyelesaikan masalahnya dengan segera.

Ketahui bahwa merasa stres dan frustrasi ketika menghadapi masalah adalah suatu hal yang manusiawi. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk memproses perasaan-perasaan tersebut dan bangkit menyelesaikan masalah mereka.

Ketika Anda memberikan nasihat meskipun orang tersebut tidak meminta, orang tersebut akan merasa digurui dan tidak didengarkan. Padahal, ia hanya butuh tempat untuk bercerita, bukan nasihat.

Mempraktikan lima hal di atas bukanlah suatu hal yang mudah jika Anda belum terbiasa. Anda bisa memulai dari memperhatikan kebiasaan Anda ketika mendengarkan, dan perlahan menyisipkan lima hal di atas satu persatu dengan usaha sadar.

Menjadi pendengar yang baik bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Dengan melakukan lima hal di atas dan terus berlatih, Anda juga bisa menjadi pendengar yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun