Mohon tunggu...
Tsabit Pattipeilohy
Tsabit Pattipeilohy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis buah pikiran yang terkadang tidak terlalu matang, beberapa busuk dan keasaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tuhan Maha Kuat? Tuhan Perlu Dibela?

23 Juni 2022   00:06 Diperbarui: 23 Juni 2022   00:09 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernah dengar narasi seperti ini:

"Tuhankan Maha Kuat, mengapa harus dibela, ia bisa membela dirinya sendiri tanpa perlu bantuan saya (hambanya)".

Mendengar narasi ini membuat saya mengingat kembali kenangan masa kecil dahulu. Dahulu ketika kecil saya bisa marah dan bermusuhan dengan teman sebaya karena saling ejek nama bapak, apakah bapak saya perlu dibela? 

Mengapa perlu dibela? Bukankah ia lebih kuat dari saya saat itu, bahkan ia mampu membela dirinya sendiri tanpa perlu bantuan dari saya anaknya. 

Yap benar, yang saya bela saat itu bukan bapak secara personalnya, tapi kehormatan beliau dan rasa cinta saya padanya yang membuat saya tidak sanggup dan rela seseorang menghinanya, 

tidak lain karena ia bapak saya, yang telah menafkahi, membimbing, mengajari, dan memberikan segala daya & upayanya demi kebahagiaan saya. 

Juga yang saya bela adalah kehormatan keluarga saya, termasuk di dalamnya ialah seorang bapak sebagai kepala keluarga

Hal ini juga berlaku dalam kehidupan beragama, saya membela Tuhan bukan karena ia perlu dan butuh pembelaan saya, tetapi karena keagungannya dan kecintaan saya padanya yang membuat saya tidak rela bahwa Zat Yang Maha Esa tersebut dihina, lecehkan, rendahkan, dan sebagainya. 

Jauh dari peran nafkah dan membimbing, Tuhan telah memberikan saya hidup, rezeki, dan Hidayah.

Hari ini orang tidak mengerti tentang "pembelaan", seakan aksi bela membela adalah upaya yang lebih kuat membantu yang lemah, tidak. 

Membela adalah tentang kehormatan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun