Mohon tunggu...
Metty Tsabitah Aziz
Metty Tsabitah Aziz Mohon Tunggu... Bidan - Bidan

Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kader Posyandu Ujung Tombak Turunkan Angka Stunting

23 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2024   00:07 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara global prevalensi stunting telah menurun 10 tahun terakhir. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka stunting. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2023 mencapai 21,6%. Pada Rakornas 2023 penurunan stunting ini ditargetkan menjadi 14% pada tahun 2024.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan prevalensi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2022 sebesar 16,4% dan pada tahun 2023 angka ini meningkat menjadi 18%. Peningkatan ini tidak merata di seluruh wilayah DIY. Dua kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul berhasil menurunkan prevalensi stunting. Sedangkan, 3 Kabupaten lainnya yaitu; Kota Yogyakarta, Bantul, dan Kulon Progo mengalami peningkatan prevalensi stunting. Kondisi ini kemudian di tindaklanjuti oleh BKKBN melalui Surat Edaran Kepala BKKBN No. 3 Tahun 2024 tentang dukungan pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh Indonesia.

Bersamaan dengan kegiatan Pemberdayaan Dalam Praktik Kebidanan, Mahasiswa Magister Kebidanan dari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta melalui kerjasama dengan BKKBN DIY terlibat langsung dalam pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting untuk mengevaluasi kendala yang dihadapi kader posyandu dalam pelaksanaan posyandu di Wilayah Kota Yogyakarta. Melalui pengukuran antropometri, pemantauan gizi setiap bulan, kader posyandu berperan kunci dalam pemantauan pertumbuhan balita.

Metode pengukuran yang tepat serta keakuratan alat menjadi indikator utama validitas data yang didapat. Oleh karenanya, peningkatan kapasitas kader posyandu tentang pengukuran antropometri dan kalibrasi alat antropometri posyandu secara berkala sangat penting untuk dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun