Mohon tunggu...
Hj ErliesErviena
Hj ErliesErviena Mohon Tunggu... Penulis - penulis

senang menulis artikel apa saja ttg agama , umum, pengalaman, cerpen. Pernah menulis bbrp artikel ttg ekonomi di "Buletin Ekonomi Bapindo", artikel di beberapa konten Islami maupun umum, menerbitkan buku islami berjudul "Kepemimpinan Perempuan dalam Al-Qur'an ( Reinterpretasi Pemikiran M. Quraish Shihab Tentang Konsep Al- Qawwàmah dengan Perspektif Qirà'ah Mubàdalah). Hobi lainnya: traveling & musik ( guru piano klasik & pop).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Esensi Hijrah dan Paradigma Sosial Milineal

31 Desember 2022   18:12 Diperbarui: 31 Desember 2022   18:30 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecendrungan saat ini, ketika hijrah hanya dijadikan tren sebatas mengeksplor eksistensi, bukan dijadikan esensi dalam kehidupan. Disaat media sosial dijadikan kiblat perubahan maka segalanya hanya bersifat maya bukan realita. Media sudah berhasil merekontruksi perubahan paradigma. Namun,  perubahan untuk eksistensi sejatinya ditujukan semata hanya karena Allah SWT, bukan untuk meningkatkan eksistensi di mata manusia, sehingga ketika mereka berdeklarasi untuk berhijrah harus konsisten dan dibutuhkan ke-isqomahan dalam beribadah.

Tidak perlu takut kehilangan rejeki, seperti Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 218: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, oang-orang yang  berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah....

Kata iman, hijrah, dan jihad, ketiganya berjalin berujung kepada 'yarjuna rahmatallah', berharap mendapat rahmat (kasih sayang) Allah SWT. Hijrah merupakan anugerah dan hidayah dari Allah SWT., bagi umat Muslim yang condong pada kebaikan. Ibrah dari hijrah Rosullulah merupakan pedoman yang harus diteladani agar kita berbuat al amr bilma'ruf wan nahy a'nil munkar, yaitu mengajak pada kebaikan dan mencegah pada keburukan.

Referensi:

  • Sejarah Hidup Muhammad (Muhammad Husain Haekal- diterjemahkan dari Bahasa Arab oleh Ali Audah)
  • Zulhazmi, A. Z., & Hastuti, D. A. S. 2018. Da'wa, Muslim Millennials and Sosial Media

Penulis:

Hj. Erlies Erviena M.ag (alumni PTIQ, Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun