c. Menggunakan alat kurasi konten untuk mengatur dan menyebarkan materi pendidikan.
E. Meningkatkan literasi komputer dan mengevaluasi keandalan sumber informasi. Teori konektivisme memberikan perspektif baru tentang pembelajaran di period computerized dengan menekankan pentingnya jaringan dan koneksi. Teori ini menguraikan kerangka kerja untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan relevan di tengah pesatnya perubahan teknologi advanced.
F. Menumbuhkan Keterampilan Belajar Mandiri. Teori kognitif dan humanistik menyoroti pentingnya pengembangan diri dan pembelajaran bermakna. In the digital age, people use information and data to make decisions. Oleh karena itu, pendidik harus membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan belajar mandiri, seperti literasi advanced, berpikir kritis, dan manajemen waktu, agar dapat memanfaatkan sumber belajar computerized secara efektif.
G. Pembelajaran berdasarkan pengalaman berfokus pada pengalaman dunia nyata dalam expositions pembelajaran. As a result of this, siswa was able to actively participate in the project, allowing them to explore the concept and improve their performance through reflection on their own work. In this article, metakognisis in the process of learning is discussed, along with methods for integrating learning into the process.
H. Metakognition is a process of self-awareness, including how a person perceives others and how they behave in general. Ini melibatkan kemampuan untuk memantau dan mengevaluasi pemikiran seseorang dan mengatur strategi pembelajaran secara efektif.
Peran Metakognisi dalam Pembelajaran Eksperiensial:
a. Meningkatkan kesadaran diri dan mendorong refleksi dalam pembelajaran.
b. Membantu Siswa for the purpose of identifying Gaya's Uniqueness
c. Memotivasi siswa untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
d. Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan memfasilitasi move pengetahuan.
Mengintegrasikan Metakognisi dalam Pembelajaran Eksperiensial: