Mohon tunggu...
Try Nabilla Buseri
Try Nabilla Buseri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa jurusan Teknik Informatika (TI) di STIKOM PGRI Banyuwangi, Jawa Timur. Aktif sebagai penulis. Telah bergabung dengan enam group sastra di Indonesia. Teman-teman boleh gabung ke blog pribadi saya di www.cewekjilbab.wordpress.com / email : ielha_awin@yahoo.com. Terima Kasih Telah berkunjung ke Kompasiana saya, semoga ada manfaat yang bisa dipetik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Adalah Ayah

27 Januari 2012   11:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia lelaki ilham dari surga

Dia lelaki yang selalu berkata bahwa kita pasti akan kembali kepadanya

Dia berjalan dengan punggungnya

Dia berjalan dengan keringatnya

Dia berjalan dengan lelahnya

Tapi dia lebih banyak berjalan dengan pikirannya

Sejuta masala menghimpit di sela-sela otaknya

Dia adalah ayah

Yang selalu membeningkan hidupku

Lewat lantunan nasihatnya

Walaupun dengan bibir kering

Tapi dia tetap membuat aku bangkit dari keterpurukan

Dia adalah ayah

Yang tak mampu memikul dosanya

Yang harus rela memikul dosaku

Keringat dan darah menjadi satu

Lewat tulang rusuknya dapat melahirkan aku

Sebagai insan Tuhan di bumi ini

Tenggorokan kering dan mata tak pernah redup selalu mengiringi perjalannya

Demi sesuap nasi bahkan sekilo beras

Demi perutku dan keluargaku

Dengan gagah

Dia menampilkan sosok kewibawaannya

Lewat jas coklat muda, simbolik kepegawaiannya

Dia adalah ayah

Bukan harta yang dia kejar dan dia miliki

Tapi beban

Dikala waktu tiba

Sajadah dibentangkannya

Menghadap ridho Ilahi

Kedua tangan berserah diri

Tangisan membaluti dirinya

Demi aku dan keluarga tercinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun