[caption id="attachment_89936" align="alignright" width="298" caption="Ilustrasi/Admin (Tribun Jabar)"][/caption] Wajah sepakbola Indonesia kembali tercoreng oleh ulah para suporter yang anarkis. Baru saja, di depan Mall Ambarukmo Plaza terjadi aksi saling lempar batu dan saling ejek. Aksi yang mereka lakukan sungguh sangat merugikan masyarakat, karena mereka melakukan aksi tersebut tepat di tengah-tengah keramaian jalan raya yang juga menghubungkan antara Jogja Klaten dan Solo ini. Kala kejadian tersebut berlangsung, saya sedang makan di sebuah angkringan persis di depan Mall Ambarukmo Plaza. Tetapi sayang, kamera ponsel saya tidak mampu mengabadikan kejadian tawuran antar suporter kedua klub sepak bola ini (maklum ponsel murah :)). Awalnya saya tidak menyangka akan terjadi "tawuran" antara pendukung PSIM dan PSS. Memang pada saat itu di jalanan sedang berlangsung konvoi kendaraan bermotor dengan membawa bendera klub sepakbola kesayangan mereka. Tetapi sudah menjadi hal yang biasa setelah selesai menyaksikan klub sepakbola kesayangan mereka bertanding, mereka akan melakukan konvoi dengan menggunakan sepeda motor. Ugal-ugalan, bahkan kebanyakan dari mereka tidak menggunakan helm. Dan yang paling disayangkan adalah, tidak ada seorangpun anggota polisi yang mengawal. Sesungguhnya kejadian Ini menjadi sebuah tontonan yang menyedihkan bagi kita. Apalagi hal ini bukan merupakan kejadian pertama, sungguh, selama enam tahun hidup di Jogja, saya tidak pernah tahu apa yang menyebabkan kedua klub sepakbola satu Provinsi ini seperti menjadi musuh yang abadi.Walaupun kejadian tersebut tidak berlangsung lama, namun cukup membuat masyarakat risau, terlihat ketakutan di wajah mereka ketika tawuran tersebut tengah berlangsung. Ironi memang, ditengah keterpurukan sepakbola Indonesia para suporter mereka justru berulah negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H