Mungkin kamu punya pengalaman bagaimana capeknya punya atasan yang tidak memberi kejelasan tentang seberapa besar ekspektasi dia buat pekerjaan kamu.Â
Selain itu, juga tidak menjelaskan apa peran kamu dalam pekerjaan itu, kamu bertanggung jawab kepada siapa, bisa mengambil keputusan apa saja dan kerja sama siapa itu tidak jelas.Â
Selain sama atasan, rekan kerja sendiri juga tidak jarang membuat kita merasa tertekan. Apalagi tidak punya support system di kantor bisa membuat kamu merasa lelah pada saat kerja.Â
Lebih parah lagi kalau jadi korban gosip dikantor atau atasan pilih kasih ke temen. Ternyata memang ya penyebab buat kita merasa burnout itu banyak sekali dan bermacam-macam.
Dampak dari Job Burnout atau Stres Kerja
Mungkin kamu penasaran dampaknya ke kita apa kalau kita mengalami burnout. Terkait dampak psikologisnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa burnout berkaitan dengan depresi, kecemasan sampai penyalahgunaan obat-obatan serta kemungkinan dirawat untuk masalah mental.Â
Tidak hanya masalah kondisi psikologisnya, tetapi stres dan kelelahan fisik berlebihan yang dirasakan saat burnout juga bisa mengganggu berbagai kondisi tubuh kita.Â
Sistem imun melemah dapat meningkatkan risiko ke berbagai masalah kesehatan lainnya seperti obesitas, penyakit jantung, insomnia bahkan kematian yang lebih awal.
Kemudian yang menjadi ironi, burnout terjadi karena kebanyakan bekerja tetapi ketika burnout terjadi performa kerja seseorang menjadi terganggu. Selain itu, stres kerja tau burnout membuat seseorang jadi ilang-ilangan di tempat kerja dan merasa tidak senang dengan pekerjaannya.
Dari sini, sudah jelas kan mengapa kita bisa stres dalam kerja bahkan berujung atau mengalami job burnout. Jadi, bagaimana cara kita mengatasinya?
Cara Mengatasi Stres Kerja atau Job Burnout