Mohon tunggu...
Try Gunawan Zebua (Trygu)
Try Gunawan Zebua (Trygu) Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Try Gunawan Zebua dilahirkan di Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, pada tanggal 11 Juli 1994. Try Gunawan Zebua adalah anak ke-3 dari 3 orang bersaudara, dari pasangan Ayah (Alm) Costantin Theodali Zebua dan Ibu Rosmawati Telaumbanua. Try Gunawan Zebua memiliki nama pena adalah Trygu pada buku solo kedua hingga buku solo kedelapan, sedangkan pada buku solo pertama, kesembilan, kesepuluh, serta pada buku solo kesebelas ini, dan seterusnya memiliki nama pena atau penulis sebagai Try Gunawan Zebua. Riwayat Pendidikan Formal: SD Swasta RK Mutiara Gunungsitoli pada Tahun 2000-2006, SMP Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli pada Tahun 2006-2009, Jurusan IPA SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli pada Tahun 2009-2012, Jenjang D3 Teknik Mesin Konsentrasi Produksi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Tahun 2012-2015 (A.Md). Pada tahun 2015 sempat kuliah dan diterima di Universitas Negeri Malang (UM) pada Jenjang S1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. Tapi, karena tidak sanggup membayar uang kuliah, kuliah pada Jenjang S1 Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli pada Tahun 2016-2020 (S.Pd). Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli telah berubah nama sejak tahun 2023 menjadi Universitas Nias, yang masih berkedudukan di Kota Gunungsitoli, Pulau Nias. Pendidikan Nonformal: 1. Taman Kanak-Kanak BNKP Hanna Blindow Gunungsitoli pada tahun 1998-2000 2. Pada tahun 2012 Bimbingan Belajar Medika Setia Budi Medan, dimana pada bimbingan belajar itu bertujuan untuk memasukki Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Prestasi Try Gunawan Zebua (Trygu), yaitu: 1. Lolos Seleksi Abstrak (Semifinalist) pada Sayembara Karya Tulis Ilmiah Ganesha 2017, Himpunan Mahasiswa Elektroteknik, Institut Teknologi Bandung. 2. Peserta (Lolos Seleksi Abstrak) pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Orde Literasi 2018, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jember, Universitas Jember. 3. Telah menulis 2 buah Jurnal sebagai penulis lepas (Freelance Writer), yaitu: a. Jurnal Pertama berjudul: Studi Literatur Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa. Vol. 3, No. 1, Edisi Mei 2021, Jurnal Pendidikan Matematika (J-PiMat), Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Jurnal tersebut di atas, telah terbit dalam versi Bahasa Inggris Judul: Literature Study of Problem Based Learning Model Against Students Mathematical Motivation (Based on Indonesian Language Book). Vol. 9, No. 2, May, 2020, Pancaran Pendidikan, FKIP Universitas Jember. b. Jurnal Kedua Berjudul: Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Implikasinya dalam kegiatan Belajar Matematika. Vol. 3, No. 1, 2021, RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Timor. 4. Telah menulis 11 buah buku solo (termasuk buku ini). 5. Telah Menulis lebih dari 30 buah buku Antologi (Artikel, Quotes, Puisi, dll). 6. Buku ketiga (Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa dalam Belajar Matematika) telah ada di Google Book dan telah di kutip sebanyak ± 30 kali dengan nama Try Gunawan Zebua atau Trygu yang terlihat di Google dan Google Scholar. 7. Aktif menulis di kompasiana, dengan jumlah tulisan sebanyak 80 buah dan total telah dibaca oleh 22.641 orang, dimana jumlah artikel dengan kategori “pilihan” dari Kompasiana ada 21 buah artikel. 8. Dinyatakan lulus Pelatihan “Mengolah Kata, Data dan Membuat Presentasi bagi Tenaga Administrasi” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 85/100. 9. Dinyatakan lulus Pelatihan “Membuat Konten Promosi untuk Profesi Penulis di Era Digital” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 65/100. 10. Dinyatakan Lulus Pelatihan “Belajar Mengelola Keuangan untuk Menjadi Perencana Keuangan” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 65/100. 11. Juara 1 buku Goresan Tinta Khatulistiwa. 12. Juara Favorit ke-2 buku Rangkai Pena Terucap Makna. 13. Terbaik ke-3 buku Coretan Rasa dalam Kata. 14. Penulis Terunik 3 buku Goresan Tinta Penghubung Rasa. 15. Penulis Terbaik dalam acara lomba Literacy With Muzayyanah Sa’diyah penulisan buku berjudul: “Secanting Aksara”. 16. Best Article Lomba Cipta Artikel Tingkat Nasional dalam buku Antologi Artikel yang berjudul: “Dilema masa Pandemi Covid-19”. Riwayat Organisasi: 1. 2012 : Anggota di PMK UNJ (Persekutuan Mahasiswa Kristen Universitas Negeri Jakarta). 2. 2013 : Pengurus sebagai bidang pembinaan di PMKJ PERKANTAS (Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta Persekutuan Antar Universitas). 3. 2014 : Pengurus sebagai bidang pembinaan di PMKJ PERKANTAS (Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta Persekutuan Antar Universitas) 4. 2016 : Anggota Bidang Penalaran dan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Matematika IKIP Gunungsitoli. 5. 2017 : Anggota Bidang Penalaran dan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Matematika IKIP Gunungsitoli. Penulis aktif dalam mengikuti berbagai seminar atau pelatihan, seperti: Seminar Technopreneur, Seminar Mengembangkan Diri, Seminar Bisnis Rocket Marketing, dan lain-lain sebagainya. Penulis aktif dalam berbagai kegiatan menulis, baik secara individu maupun bersama-sama. Buku karangan individu pertama berjudul Mencegah dan Mengatasi Stress dalam Belajar Matematika (Arieffka Media, 2020), dimana buku pertama ini telah diterbitkan untuk kedua kalinya oleh Anara Publishing House (2020) akibat dari penerbit pertama yang tidak mau melakukan cetak untuk yang kedua kalinya. Buku kedua berjudul Masalah-Masalah dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku ketiga berjudul Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku keempat berjudul Motivasi dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku kelima berjudul Menggagas Konsep Minat Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku keenam berjudul Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Implikasinya dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku ketujuh berjudul Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan hubungannya dengan Minat Belajar Matematika Siswa (Guepedia, 2021), Buku kedelapan berjudul Menggagas Konsep Prestasi Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku kesembilan berjudul Permainan Tradisional Nias dan Matematika (Etnomatematika Nias) (Guepedia, 2022), Buku kesepuluh berjudul Menggagas Konsep Kecemasan Belajar Matematika (Guepedia, 2022), sedangkan buku berjudul Sekedar Solusi Prestasi Belajar Matematika Indonesia ini adalah buku kesebelas. Buku keduabelas, ketigabelas, keempatbelas dan seterusnya masih dalam proses pembuatan. Buku Antologi yang terbit ada banyak, baik itu puisi, cerpen, artikel, maupun quotes. Pada tahun 2020: Buku itu berjudul Sepucuk Surat Untuk Imamku #2 (SIP Publishing, 2020), Menua Bersama (Penerbit Kalana, 2020), Dear Masa Lalu (Elsage Publisher, 2020), Filosofi Renjana (Guepedia, 2020), Keniscayaan Sebuah Perubahan (CV Multimedia Edukasi, 2020), Seuntai Kisah Tentangnya (Guepedia, 2020), Catatan Juang Mahasiswa (Teman Nulis Publishing, 2020), 101 Solusi untuk Generasi Milenial (Sekolah Menulis Indonesia, 2020), Serenade Pemeluk Malam (Bookies Indonesia, 2020), Senyum Nabastala (Haura Publishing, 2020), Gagal? Why Not?! (Sekolah Menulis Indonesia, 2020), Coretan Tinta di Atas Kertas (Medaca Aurora Publisher, 2020), Mengedukasi Negeri bukan Sekadar Antologi (CV. Madani Berkah Abadi, 2020), Lembaran Coretan Pena (CV. Pelita Aksara Gemilang, 2020), My Birthday: “Ini Sebingkis Memori Usang yang Terus Terulang (Guepedia, 2020), Secanting Aksara (Semesta Aksara, 2020). Pada tahun 2021: Menjadi Pribadi Positif (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Pulang (Androcenta Publisher, 2021), Sastra Sejuta Makna (Kimbab Publisher, 2021), Untuk apa saja masa mudamu? Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Healthy Mind, Happy Life (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Pena Suarakan Luka (DJ Mega Production, 2021), Flying to the sky (Androcenta Publisher, 2021), Menjadi Manusia Limited Edition Jilid 1 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Belajar Tanpa Stres Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Literacy, Upgrade Your Mind (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Happy in Difficult Times (KMO Indonesia, 2021), Kejora Aksara (CV Safana Media Loka, 2021), Goresan Tinta Khatulistiwa (CV. Cahaya Pelangi Media, 2021), Cinta Senandung Rindu (ND Media Publishing, 2021), Coretan Rasa Dalam Kata (Lisa Publisher, 2021), Rangkai Pena Terucap Makna (CV. Cahaya Pelangi Terucap Makna, 2021). Pada tahun 2022: Heart of Hurt (CV Insan Paripurna, 2022), Pena Tanpa Arah (EH Publisher, 2022), Dilema Masa Pandemi Covid-19 (Semesta Aksara, 2022), Perjalanan Alunan Cinta (Hally Publisher, 2022), Rampaian Sajak Aksara (CV. Safana Media Loka, 2022), Sajak yang Tertulis (Cahaya Smith Pratama, 2022), Aksara dalam Tarian Pena (CV. Safana Media Loka, 2022), Senandika (Lit Publisher, 2022), Goresan Tinta Penghubung Rasa (Gapura Biru, 2022), Menjadi Generasi Tangguh (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Self Love is not Selfish (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Lawan Malasmu! ((Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Bangkit dari Titik Terendah Jilid 1 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Baca Ini Kalau Kamu Takut Mencoba Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Aku Bangga Jadi Penulis Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Tinta Pengembara Mimpi (CV. Cahaya Pelangi Media, 2022), Menjadi Jomblo Produktif (Sekolah Menulis Indonesia, 2022). Penulis dapat dihubungi melalui: SMS/Telepon/WA : 081360781116 / 081285742397, Facebook : Try Gunawan Zebua, Instagram : Try Gunawan Zebua, Twitter : Try Gunawan Zebua, Email : trygunawan@rocketmail.com. trygunawan529@gmail.com. trygunawanzebua65@gmail.com. trygunawanzebua75@gmail.com. Akun Kompasiana : Try Gunawan Zebua (Trygu) Catatan: Versi upload: Rabu, 03 Mei 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tekuni Hobi Menjadi Jomblo Produktif

4 Agustus 2022   00:42 Diperbarui: 4 Agustus 2022   00:46 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Trygu (Try Gunawan Zebua)

Gunungsitoli, 04 Agustus 2022

Jomblo adalah suatu kata yang mungkin saja bagi beberapa orang atau kebanyakkan orang, bukan merupakan suatu istilah yang baru atau sama sekali baru. 

Dengan kata lain baru di ingat lagi atau sama sekali merupakan suatu hal yang baru di dengar, dimana dari dulu sebelum mendengar istilah jomblo belum pernah didengar, sampai suatu waktu tertentu di dengar dari mulut atau perkataan oranglain. 

Makna kata jomblo dapat kita lihat dari pernyataan atau perkataan yang mengandung kata jomblo di dalamnya, dimana dapat kita lihat dari pernyataan atau perkataan: "Sampai kapan jomblo ya?," "Gak bosan jadi jomblo melulu," "Jomblo? kasihan deh lu yang gak laku-laku," serta berbagai pernyataan atau perkataan oranglain yang terkait atau mengandung kata "Jomblo" di dalamnya. 

Jika kita memandang atau melihat dari segi atau sudut pandang huruf-huruf yang terkandung dalam kata "Jomblo," kata "Jomblo" adalah suatu kata yang terdiri dari 6 huruf, dimana hanya ada huruf "o" yang mengulang menjadi tertulis 2 (dua) kali. Selain itu, huruf lain masing-masing muncul sebanyak 1 (satu) kali saja, yaitu huruf: "J," "M," "B," dan "L."

"o-o," dan "JMBL" adalah huruf-huruf yang membentuk kata atau istilah "Jomblo." "o-o" seolah-olah terbentuk membentuk kegiatan sepertinya paham atau mengerti sesuatu hal tertentu yang di bahas, sedangkan "JMBL" berarti jambak lol, sehingga dapat berarti bahwa kata "jomblo" memiliki pengertian atau defenisi sebagai paham bahwa dia sedang di jambak lol. 

Ini hanya merupakan pandangan dari pendapat atau pemikiran penulis yang dibarengin dengan candaan, bukan defenisi dari ahli atau pakar tertentu. Hanya sebatas candaan atau humor belaka. Bukan berniat atau memiliki arti untuk menghina bagi yang memiliki "status jomblo," melainkan hanya lontaran pada tulisan awalan saja (sebatas hiburan belaka).

Oke, sekarang kita masuk pada pembahasan serius, apa dan seperti apa jomblo tersebut. Pada kehidupan kita sehari-hari, seseorang yang sedang sendirian atau dengan kata lain belum memiliki pasangan (1 laki-laki dan 1 perempuan yang menyatu dan saling melengkapi), maka itu disebut sebagai jomblo. 

Istilah lain yang memiliki makna atau maksud dan tujuan yang sama dengan istilah "jomblo" tersebut adalah "lajang" dan "single". Bukan "lajangan" yang diplesetkan sedikit menjadi "layangan" yang terbang-terbang di udara, bukan juga "singlet" yang dari kata "single" yang kemudian ditambahkan huruf "t" pada akhirannya yang merupakan kain yang dipakai sebagai pelapis sebelum memakai baju kemeja. Atau dengan berbagai plesetan-plesetan yang lainnya atau dan lain-lain sebagainya (hanya candaan atau dalam istilah Inggris "Just Kidding").

Pada kehidupan kita di masyarakat, lebih-lebih di masa kini, kata "Jomblo" terkadang masih diberikan kesan-kesan negatif atau dengan kata lain dilabelin dengan kata-kata negatif, seperti: tidak normal, gak laku-laku, menyedihkan atau memprihatinkan, penampilan jelek atau tidak menarik, tidak mampu bersosialisasi dengan baik, dan berbagai kesan-kesan atau label-label negatif yang lainnya. 

Seolah-olah atau seakan-akan, jomblo tersebut adalah suatu hal yang mengerikan atau tidak baik sama sekali, sehingga jomblo terkesan sebagai status yang buruk atau mesti untuk dihindari dengan berbagai cara. 

Baik itu dengan dicarikan jodoh, maupun disarankan untuk ikut aplikasi-aplikasi atau situs-situs online mencari jodoh. Itu secara tidak langsung membuat status jomblo atau tidak memiliki pasangan sangat-sangat buruk sekali.

Alkitab berkata pada Kejadian 2 ayat 18: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 

Kemudian Pengkhotbah 3 ayat 1: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." Dari Kitab Kejadian dan Pengkhotbah di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada waktunya untuk seorang laki-laki atau perempuan itu untuk sendirian, namun tidak baik kalau hanya sendirian saja atau  dengan kata lain ada waktunya yang dua menjadi satu, sebagai suatu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan Tuhan (Allah/Yesus) pun menciptakan perempuan supaya laki-laki tidak sendiri atau ada yang melengkapinya. 

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya ada waktunya kita untuk jomblo, tetapi ada pula waktunya kita untuk memiliki pasangan. Kapan? tergantung kehendak dan waktu dari Tuhan. Tunggu saja, sebab jika kehendak Tuhan yang terjadi pasti indah dibandingkan kehendak kita. Itu karena Tuhan tidak memberikan rencana atau rancangan yang buruk bagi kita. 

Kita hanya perlu bertanya kepada Tuhan kapan dan dimana, serta siapa orangnya, dan juga bersabar dalam menantikan waktu Tuhan yang terbaik dan bahkan terindah bagi kita umat manusia.

Namun, pada masa-masa dimana kita menjadi jomblo bukan merupakan suatu masa atau waktu yang tragis dan mengerikan bagi kehidupan kita. Survei kebahagiaan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (2017) dalam Oktawirawan dan Yudiarso (2020:214) menunjukkan bahwa sekelompok masyarakat yang belum pernah menikah mempunyai indeks kebahagiaan tertinggi di antara kelompok lainnya. 

Hal tersebut senada dengan yang dinyatakan oleh Himawan, et.al (2017) dalam Oktawirawan dan Yudiarso (2020:216) pernikahan bukanlah syarat mutlak bagi seseorang untuk memperoleh kebahagiaan. 

Begitu juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktawirawan (2020:27) disimpulkan bahwa seorang lajang tidak selalu memprihatinkan karena kebahagiaan seseorang tidak hanya di ukur dari relasi romantis yang dimilikinya. 

Sehingga dari berbagai pendapat atau hasil penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa menikah bukan merupakan suatu penentu kebahagiaan kita, melainkan jomblo pun kita dapat bahagia jika dibandingkan menikah. 

Ada waktu atau kalanya bahagia di pernikahan dan begitu juga ada waktu sedih maupun bahagiannya waktu kita jomblo, dimana seperti yang telah dikatakan di atas bahwa segala sesuatu itu ada waktu dan masanya. Tetapi bukan berarti jomblo salah, maupun menikah juga salah.

Jomblo yang bahagia adalah jomblo yang mana saat jomblo atau dengan kata lain para jomblo tersebut, memanfaatkan masa-masa atau waktu dimana saat dia jomblo dengan hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang produktif dan menghasilkan. 

Dimana jika sudah menikah nanti sudah siap dengan benar-benar untuk menikah, baik itu dengan membaca berbagai buku atau hasil penelitian terkait pasangan, mengikuti berbagai pelatihan atau seminar yang membahas tentang pasangan, mendengarkan cerita atau curhat dari teman-teman atau orangtua yang sudah menikah, konsultasi dengan para ahli atau pakar keluarga, dan mungkin ada cara yang lain atau dengan kata lain-lain dan sebagainya.

 Jomblo produktif disini dilakukan dengan cara menekuni hobi yang kita lakukan atau sukai dengan sungguh-sungguh, fokus, dan konsisten, sehingga diharapkan akan menghasilkan suatu manfaat yang baik kepada dirinya sendiri (si jomblo), maupun orang lain yang ada disekitarnya dan bahkan bagi alam atau benda-benda, tumbuhan, maupun hewan yang ada disekelilingnya. 

Misalnya hobi menulis dapat dikembangkan dengan mengikuti berbagai pelatihan atau seminar terkait dengan dunia penulisan, dimana di zaman sekarang ini dapat kita temukan informasinya dengan mudah di media sosial atau dengan mencari melalui mesin pencari seperti google. 

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan membaca berbagai buku-buku, artikel atau hasil penelitian, diktat, dan lain-lain sebagainya yang dapat memberikan kita pengetahuan dan pengalaman terkait dengan dunia tulis dan menulis tersebut. 

Sehingga diharapkan kedepannya kita dapat memiliki kemampuan atau skill yang berkaitan dengan menulis, untuk tujuan menghasilkan suatu karya yang baik dan bahkan memenangkan berbagai perlombaan yang ada. 

Dari perlombaan yang kita nantinya menangkan, kita akan menerima hadiah yang dapat digunakan sebagai pemenuhan kehidupan sehari-hari, penambah pengetahuan atau investasi pengetahuan, maupun menjadi investasi dimasa depan kita. 

Dimana kita memiliki simpanan atau tabungan untuk masa depan kita kelak. Kita menjadi "jomblo hobi menulis yang produktif atau menghasilkan", dimana menghasilkan prestasi, menghasilkan uang, maupun menghasilkan sebuah karya yang dapat memberkati atau menjadi berkat bagi siapapun yang membacanya. 

Dihasilkan dari proses yang hanya hobi, menjadi suatu karya yang produktif atau menghasilkan, dengan mengalami pembentukan atau melalui proses yang panjang dan sangat-sangatlah berarti bagi siapapun tanpa terkecuali. Begitu juga dengan hobi yang lainnya, baik itu hobi menyanyi, olahraga, mengkoleksi hal-hal tertentu, dan lain-lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Oktawirawan, Dwi Hardani. 2020. Stigma Terhadap Pemuda dengan Status Lajang (Studi Kualitatif). Dinamika Sosial Budaya, Vol. 22, No. 1, Juni 2020, pp 21-28, (Online). 

Oktawirawan, Dwi Hardani, dan Yudiarso, Ananta. 2020. Analisis Dampak Sosial, Budaya dan Psikologis Lajang di Indonesia. Jurnal Pamator, Vol. 13, No. 2, Oktober 2020, pp 213-217, (Online).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun