Apakah kesalahan itu ada dan wajarkah?
Oleh: Try Gunawan Zebua (Trygu)
Gunungsitoli, 24 Juli 2022
Sebelum kita membahas apakah kesalahan itu ada dan wajar atau tidak, alangkah lebih baik jika kita terlebih dahulu membahas apakah itu kesalahan tersebut?
Kata "kesalahan" berasal dari kata dasar salah, dimana diawalan diberikan imbuhan "ke-" dan diakhir diberikan imbuhan "-an." Sehingga sebelum kita mengerti atau memahami apa dan seperti apakah itu kesalahan, kita terlebih dahulu harus memahami apa dan seperti apa itu salah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "salah" memiliki pengertian sebagai:
1). Tidak benar; tidak betul
2). Keliru; khilaf
3). Menyimpang dari seharusnya
4). Luput; Tidak mengenai sasaran; Gagal
5). Cela; cacat
6). Kekeliruan
(Sumber: https://kbbi.web.id/salah).
Menurut kalimat yang mengandung kata "salah", misalnya: "Kamu itu salah melulu ya, tidak pernah melakukan sesuatu yang benar," "kamu itu salah dan pasti salah," "itu bukan salah saya, melainkan salah mu," dan berbagai perkataan atau kalimat lain yang mengandung kata salah.
Jadi, dapat kita ambil kesimpulan bahwa salah tersebut adalah sesuatu yang tidak benar, tidak tepat, tidak sesuai, tidak betul, dimana saat seseorang menyimpang dari seharusnya, atau dengan kata lain tidak tepat sasaran dan gagal.
Lantas, apakah kesalahan tersebut?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata "kesalahan" memiliki arti sebagai: Perihal salah; kekeliruan; kealpaan.
Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa kesalahan tersebut adalah suatu hal yang terkait dengan salah, dimana tidak benar atau tidak tepat, keliru atau tidak sesuai, dan tidak hadir (kealpaan).
Apakah kesalahan itu ada dimana saja dan kapan saja?
Kesalahan tersebut dialami oleh siapapun, sehingga kesalahan tersebut ada dimana saja dan kapan saja. Kesalahan yang kita alami dalam bidang keluarga disebut sebagai kesalahan keluarga, kesalahan dalam bidang atau dunia pendidikan disebut sebagai kesalahan pendidikan, kesalahan pada bidang atau hal menulis disebut sebagai kesalahan menulis, dan berbagai bidang atau hal dalam kehidupan kita pasti ada saja kesalahan terjadi.
Hal tersebut terjadi karena tidak sesuai atau tidak tepat, tidak benar, atau dengan kata lain tidak sesuai dengan dasar, pengetahuan, atau adat istiadat dimana kita berada.
Kesalahan dalam hal keluarga atau kesalahan keluarga terjadi, misalnya saat orangtua memiliki sifat yang suka merokok atau mabuk. Itu merupakan suatu kesalahan atau hal yang salah karena merokok dapat merusak organ tubuh (kesehatan) kita.
Begitu juga mabuk memiliki dampak negatif apalagi jika dalam hal yang berlebih dan tercampur dengan berbagai campuran yang lain, dapat merusak kesehatan kita, bahkan dapat membuat terjadi perkelahian hingga pembunuhan karena terkadang jika mabuk apalagi jika sudah mabuk berat, orang tersebut tidak akan sadar akan apa dan seperti apa yang dilakukan saat mabuk tersebut terjadi. Kelakuan atau tindakan terpengaruh atau dipengaruhi oleh minuman keras tersebut.
Kesalahan dalam hal pendidikan atau kesalahan pendidikan terjadi, misalnya pada dunia pendidikan ada siswa yang suka ribut atau membuat ulah saat proses kegiatan belajar dan mengajar terjadi.
Hal tersebut merupakan kesalahan karena dapat membuat masalah, dimana siswa lain merasa terganggu dan tidak senang. Sehingga dapat mendorong terjadi kegiatan berupa perkelahian atau pertikaian antara siswa yang ribut dengan siswa yang tidak suka dengan keributan tersebut.
Kesalahan dalam hal menulis atau kesalahan menulis terjadi, misalnya seorang penulis salah mengetik, dimana pada tulisannya ada kekurangan huruf, salah penulisan, dan bahkan kelebihan huruf, dimana jika kita mencari kesalahan pada suatu tulisan tertentu pasti saja ada, apalagi jika berbeda dengan prinsip atau konsep, atau dengan kata lain berbeda dengan sudut pandang kita.
Serta berbagai kesalahan lain pada berbagai bidang atau hal didalam kehidupan kita sehari-hari. Entah itu kita sadar saat melakukan kesalahan maupun tidak sama sekali (tidak sadar).
Apakah ada yang tidak pernah salah itu?
Semua hal dalam kehidupan kita pernah mengalami atau melakukan kesalahan, kecuali itu Tuhan. Hanya Tuhan yang tidak pernah melakukan kesalahan atau dengan kata lain adalah sesuatu yang sempurna dibandingkan dengan yang lain.
Manusia pernah dan bisa melakukan kesalahan, entah itu kesalahan dalam hal perkataan atau tingkah laku, dimana jika hal negatif dapat mengganggu atau merugikan oranglain. Perkataan tersebut misalnya perkataan seperti memaki, apalagi jika orang lain dilingkungannya tidak suka atau tidak terbiasa dengan memaki tersebut. Begitu juga dalam hal tingkah laku misalnya tingkah laku yang suka marah-marah atau emosi, apalagi jika diwujudkan dengan suara yang keras sehingga di dengar oleh oranglain disekeliling kita, maupun dapat dengan membanting meja yang dapat membuat meja menjadi patah atau rusak.
Begitu juga dengan tumbuhan pernah dan bisa melakukan kesalahan, misalnya tumbuhan yang daunnya berjatuhan karena sudah tua. Dapat membuat kesalahan misalnya saat daun tersebut dalam jumlah yang besar dapat membuat orang menjadi capek dalam membersihkannya apalagi jika berterbangan dan berserakan kemana-mana. Begitu juga saat daun begitu banyak jatuh dan menumpuk di selokan atau parit, dapat mengakibatkan selokan atau parit yang memiliki air akan tersumbat atau tidak lancar dalam proses pengairannya.
Begitu juga dengan hewan pernah dan bisa melakukan kesalahan, misalnya hewan yang menggigit orang atau manusia. Saat menggigit seperti halnya ular berbisa, dapat membuat orang tersebut yang digigit mengalami penyakit dan bahkan sampai kepada mengalami kematian.
Begitu juga alam pernah dan bisa melakukan kesalahan, misalnya alam yang mengakibatkan panas atau tidak hujan, dapat mengakibatkan kita menjadi kepanasan atau merasa panas karena suhu yang tinggi atau panas. Begitu juga dalam hal lainnya misalnya saat alam menurunkan hujan dan dapat membuat pakaian kita yang telah kita cuci menjadi basah atau tidak kering, bahkan kalau kering lama sekali keringnya.
Sedangkan Tuhan adalah makhluk yang sempurna yang seratus persen tidak pernah melakukan atau akan melakukan kesalahan tersebut. Itu terjadi karena Tuhan adalah pemilik dan pencipta segalanya dan Tuhan menginginkan dan melakukan semuanya dalam kondisi dan hal yang baik pula. Cuma ciptaan-Nya seperti manusia yang menyalahgunakan dengan melakukan berbagai kesalahan seperti merusak alam, memukul sesama, dan lain-lain sebagainya.
Apakah manusia suka menyalahkan atau mencari kesalahan yang lain?
Seperti yang telah dikatakan di atas, bahwa hanya Tuhan yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka selain Tuhan pernah melakukan kesalahan. Begitu halnya dengan manusia pasti pernah atau ada melakukan kesalahan, entah itu dengan sesamanya manusia, dengan makhluk hidup yang lain, alam dan bahkan kepada Tuhan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita lihat atau temukan bahwa manusia itu memiliki salah satu sifat berupa suka menyalahkan atau mencari kesalahan, apalagi itu jika dengan sesamanya manusia. Hal tersebut dapat kita lihat bahwa ada perkataan yang mengatakan: "kamu itu salah atau tidak benar," "itu salah atau tidak benar," dan berbagai perkataan lain.
Manusia lebih suka atau tertarik dengan kesalahan orang lain atau mencari kesalahan, tanpa memikirakan atau melihat dirinya sendiri yang tidak sempurna atau dengan kata lain pernah berbuat salah. Entah dalam hal-hal kecil atau sederhana, maupun dalam hal-hal yang besar dan bahkan rumit. Mereka yang mencari kesalahan seolah-olah sudah sempurna atau tidak memiliki cacat cela sama sekali.
Setelah membahas hal dari atas, maka kita masuk kepada inti atau pokok pembahasan kita, yaitu:
Apakah kesalahan itu ada dan wajarkah?
Kesalahan itu ada karena bisa kita temukan dimana saja dan kapan saja. Semua hal atau bidang dalam kehidupan kita pasti ada kesalahannya. Itu terjadi karena adanya pembatasan atau ketentuan, dimana jika tidak sesuai maka akan terjadi kesalahan tersebut.
Entah itu hal-hal yang sepele dan kecil, maupun hal-hal yang besar dan rumit.
Kesalahan itu adalah suatu hal yang wajar, entah itu kita sadari atau tidak sama sekali saat melakukannya, tetapi semua makhluk pernah melakukan kesalahan. Sebenarnya permasalahannya bukan wajar atau tidak, melainkan kemana arah atau tujuan dari kesalahan itu diarahkan dan bagaimanakah respon kita.
Jika sesuatu diarahkan ke arah yang negatif akan berdampak buruk, tetapi jika diarahkan ke arah yang positif akan berdampak baik bagi siapapun tanpa terkecuali. Hasilnya tergantung dari respon kita yang diarahkan kemana akhirnya. Kita merespon dengan baik, maupun setengah-setengah, atau malah tidak merespon sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H